Kejahatan siber semakin canggih, penegak hukum ketinggalan di belakang

Oleh: Ahmad Haikal - Jumat, 18 Okt 2024 17:24 WIB

Europol mengungkapkan bahwa hingga saat ini, penegak hukum selalu ketinggalan untuk menghadapi kasus kejahatan siber.

Kejahatan seiber semakin tahun terus merajalela dan sulit diatasi. Penegakan hukum yang berusaha mengatasi kejahatan ini menghadapi berbagai hambatan, mulai dari pengumpulan bukti hingga kerjasama lintas negara yang kompleks.

Sementara penegak hukum mengalami banyak hambatan, di sisi lain penjahat dunia maya terus berkembang dengan strategi dan teknologi canggih. Oleh karena itu, Penegakan hukum selalu tertinggal dalam upaya menindak kejahatan dunia maya. 

Belakangan ini, sebuah serangan siber hanya membutuhkan beberapa jam untuk mencuri data penting, seperti kartu kredit. Sedangkan proses investigasi dan proses hukum terhadap serangan tersebut memerlukan waktu bertahun-tahun.

Proses panjang ini menciptakan celah besar bagi penjahat siber untuk terus beraksi tanpa rasa takut tertangkap. “Penjahat dunia maya semakin unggul karena kemampuan mereka memanfaatkan teknologi, sementara penegakan hukum terhambat oleh regulasi dan batasan internasional,” ungkap Europol dalam laporannya pada 2019.

Di tahun 2019, Europol sudah menyoroti tantangan utama dalam penyelidikan kejahatan dunia maya, seperti pengumpulan bukti digital, kesulitan melacak pelaku, dan rintangan hukum dalam investigasi lintas negara. Pada 2024, tantangan ini tetap relevan, dengan kejahatan siber yang makin kompleks dan penegak hukum yang masih berjuang dengan keterbatasan sumber daya.