Najwa Shihab, media sosial, dan program baru yang masih dirahasiakannya
Twitter adalah media sosial yang paling berperan untuk seorang Najwa Shihab.
Najwa Shihab, jurnalis senior sekaligus mantan presenter program acara Mata Najwa, meluangkan waktunya untuk bebincang pada ajang Social Media Week 2017. Sosok cantik dengan sorot mata tajam itu tampil santai dengan setelan batik dan celana jeans.
Nana bercerita sedikit tentang dirinya, lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 2000, kemudian ditunjuk sebagai Duta Baca Indonesia 2016 – 2020. Misinya tidak mudah, mengkampanyekan kecintaan pada buku di tengah gempuran teknologi. Menurutnya, kedua hal itu bisa berjalan berdampingan.
Dia pun tidak menampik, teknologi sangat berpengaruh pada perjalanan hidupnya. Salah satu contohnya ketika dia mulai menggawangi Mata Najwa. Kata Nana, Twitter sangat membantunya mempopulerkan acara tersebut.
Suatu ketika, misalnya, ketika ingin mengundang Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, sebagai narasumber-nya, Nana mencoba menghubungi langsung, namun tidak mendapatkan respons seperti yang dia harapkan. Kemudian, dia mencoba untuk ‘mencolek’ Tifatul via Twitter, ternyata justru berhasil.
Selain sarana komunikasi, media sosial juga bisa digunakan untuk branding. “Jelas bisa, kami sering kok menggunakan Twitter untuk mengkampanyekan sesuatu, contohnya kaos yang saya kenakan belum lama ini, Yang harus diperhatikan adalah kita harus mengerti minat pasar dan jangan takut untuk berinteraksi.”