Melacak pemain lokal pada peta ecommerce Indonesia
Kita masih salah kaprah dan cuma bisa ribut soal barang impor dan lokal
Data yang dikumpulkan We Are Social Januari 2018, memperlihatkan potensi ekonomi di sektor ecommerce Indonesia yang sangat besar. USD10,269 miliar (sekitar Rp140 triliun) dihabiskan konsumen Indonesia untuk membeli delapan komoditas di berbagai ecommerce, sepanjang 2017 silam.
Kendati begitu, hingga kini, kita selalu merasa menjadi pasar bagi pemain asing. Pasalnya produk yang beredar di ecommerce, terutama marketplace papan atas memang banyak beredar produk impor.
Aulia E. Marinto, Ketua Umum Asosiasi Ecommerce Indonesia (idEA), saat ditemui di Jakarta, Sabtu (3/2), mengatakan, dari sisi volume, produk lokal kita tidak sampai 10 persen di sektor ecommerce. Ia mencoba memberi konteks lebih jauh dari sudut pandang pelaku industri.
Dia mengatakan bahwa di level penjual barang, pola pikir pemain marketplace adalah memperluas pemasaran dari yang sebelumnya offline (toko) ke online (marketplace).