Melihat masa depan kendaraan listrik di Indonesia
Tren mobil listrik mau tidak mau sampai ke Indonesia. Mobil tipe ini sedang populer karena tidak mengeluarkan emisi langsung dari kendaraan.
Salah satu keutamaan kendaraan listrik adalah tidak menghasilkan emisi. Sehingga ini akan menjaga kestabilan akan lingkungan yang lebih hijau. Dengan demikian, akan menghasilkan udara yang lebih berkualitas.
Oleh karena itu, semakin lama tren mobil listrik semakin meningkat. Peralihan ini membuat beberapa pabrikan otomotif menghadirkan kendaraan listrik untuk memenuhi persyaratan lingkungan yang lebih bersih tanpa emisi langsung dari kendaraan. Selain untuk memenuhi persyaratan lingkungan, ada juga tenggat waktu di beberapa negara yang mengharuskan pabrikan memproduksi mobil listrik secara keseluruhan.
Ibukota Jepang Tokyo telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi hampir nol pada tahun 2050. Dilansir dari NikkeiAsia, Jepang menetapkan tujuan bahwa 50% dari mobil baru harus kendaraan listrik pada tahun 2030. Negara ini juga telah bekerja untuk mensubsidi mobil-mobil tersebut.
Sedangkan di Indonesia sendiri, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, pemerintah terus mendorong industri kendaraan elektrifikasi. Dia mengatakan, Indonesia harus menjaga nett zero emission yang ditargetkan bisa tercapai pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Salah satu pabrikan otomotif yang memiliki strategi untuk elektrifikasi adalah Toyota. Perusahaan ini melalui Multi-Pathway menghadirkan berbagai teknologi elektrifikasi yang lengkap kepada masyarakat Indonesia. Teknologi ini menyertakan Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), hingga Battery Electric Vehicle (BEV).