Memahami crop factor: Konsep kunci dalam fotografi digital

Oleh: Erlanmart - Minggu, 19 Mei 2024 07:03 WIB

Dalam dunia fotografi digital, istilah “crop factor” sering kali muncul. Bagi kamu yang belum mengerti apa itu crop factor, artikel ini akan memberikan penjelasan dasar yang akan membantu.

Ilustrasi

Dalam dunia fotografi digital, istilah “crop factor” sering kali muncul, terutama ketika membahas tentang kamera level pemula. Bagi kamu yang belum mengerti apa itu crop factor, artikel ini akan memberikan penjelasan dasar yang akan membantu kamu agar memahaminya sebagaimana dilansir dari Petapixel.

Akar Istilah dalam Fotografi Film

Sebelum era digital, 35mm film menjadi format film fotografi yang dominan di industri foto. Dikenal juga sebagai film 135, format ini diperkenalkan oleh Kodak pada tahun 1934 dan berbasis pada film sinema 35mm yang telah digunakan oleh fotografer untuk fotografi diam. Pada pertengahan hingga akhir abad ke-20, film 35mm menggantikan popularitas format film medium 120 dan terus menjadi format yang paling banyak digunakan di antara fotografer analog hingga saat ini.

Apa Itu Crop Factor?

Berikut adalah definisi sederhana dari crop factor: Crop factor adalah rasio antara diagonal full-frame 35mm dengan diagonal sensor crop yang lebih kecil. Sensor full-frame 35mm memiliki diagonal yang berukuran 43.3mm. Setelah revolusi digital terjadi, industri kamera tidak lagi terbatas pada ukuran format film yang populer, dan produsen merilis kamera digital dengan berbagai ukuran sensor gambar — beberapa kamera full-frame, banyak yang memiliki sensor lebih kecil dari full-frame, dan sejumlah kecil yang lebih besar dari full-frame.