Mengulas peran 5G, AI, dan Cloud dalam menggerakkan ekonomi digital baru bersama Think with Google
Konvergensi 5G, kecerdasan buatan (AI), dan cloud mendorong lahirnya ekonomi digital baru untuk konsumen dan perusahaan.
Kehadiran era transformasi digital saat ini memberikan dampak yang sangat dirasakan di berbagai industri, terutama dalam industri telekomunikasi di mana konvergensi konektivitas 5G, kecerdasan buatan (AI), dan cloud memacu lahirnya ekonomi digital baru yang ditujukan untuk konsumen dan perusahaan.
Mobile World Congress (MWC) menjadi saksi momentum transformasi digital dengan 5G, kecerdasan buatan (AI), dan cloud sebagai pilar utama menggerakkan ekonomi digital baru. Sebanyak 101.000 peserta dari operator seluler dan perusahaan teknologi bergabung untuk membahas dampak serta tantangan dalam percepatan digital ini.
Dilansir dari laman Think with Google (10/3), Ankur Jain, VP Google Distributed Cloud and Telecom, menyoroti bahwa tahun 2024 akan menjadi periode peluncuran produk AI terbaru setelah fase eksperimen pada 2023. Kolaborasi antara Google dan Orange dalam uji coba Generative AI (GenAI) menjadi tonggak keberhasilan dalam meningkatkan efisiensi pusat kontak.
Pandangan dari Jean Lawrence, VP Pemasaran & Komunikasi di Nokia, menekankan peran krusial cloud dalam mendukung model bisnis yang lebih inovatif. Nokia, sebagai perusahaan yang semula dikenal dengan produk ponsel, kini mengarah ke Software-as-a-Service (SaaS), membuka pintu bagi pelanggan untuk terhubung dan menggunakan aplikasi berbasis cloud melalui internet.
Selain itu, Solusi AI seperti AVA Energy Efficiency yang digunakan oleh Nokia membuktikan bahwa teknologi dapat membawa dampak positif pada efisiensi energi, memberikan kontribusi signifikan dalam upaya keberlanjutan.