Meski buatan China, militer AS pakai drone DJI
Di AS, drone DJI digunakan bukan hanya oleh konsumen namun juga oleh lembaga pemerintah seperti polisi dan militer.
Vendor drone ternama DJI Technology sudah memasarkan produknya ke Amerika Serikat (AS), Eropa dan beberapa negara lainnya. DJI memang menjadi produsen drone terbesar dunia khususnya untuk drone yang menyasar ke segmen consumer.
Di AS, drone DJI digunakan bukan hanya oleh konsumen namun juga oleh lembaga pemerintah seperti polisi dan militer. Menurut Menurut Jan Gasparic, direktur kemitraan strategis DJI, agen keselamatan publik AS segera mengadopsi drone dari vendor China ketika pemerintah menyuarakan kekhawatiran keamanan bahwa perangkat China bisa mengirimkan data sensitif kembali ke negaranya.
Dalam konferensi teknologi RISE yang digelar di Hong Kong, eksekutif DJI menyatakan "Antara 2015 dan 2018 kami telah melihat pertumbuhan adopsi drone oleh agen keselamatan publik di AS 500%. Alasan laju yang begitu cepat karena teknologi ini memiliki dampak transformatif pada jenis pekerjaan yang mereka lakukan."
Dilansir Gizmochina (12/7), DJI mengambil langkah proaktif untuk meyakinkan otoritas AS dan konsumen bahwa drone-nya tidak memiliki risiko keamanan hanya karena alatnya diproduksi di China. Perusahaan mengatakan akan merakit drone Mavic 2 Enterprise Dual di Cerritos, California setelah Bea Cukai setempat menentukan bahwa nilai drone yang diproduksi di AS akan memenuhi syarat berdasarkan Undang-Undang Perjanjian Perdagangan AS.
Upaya itu dinilai DJI akan memudahkan beberapa lembaga pemerintah AS untuk membeli drone-nya. Selain itu, Gasparic pun mengisyaratkan DJI mengambil pendekatan yang berbeda untuk memasukkan teknologi utama ke dalam produknya dan kategori produk baru. Saat ini sendiri DJI sukses mengendalikan hingga 80% dari total pasar drone di AS.