Microsoft hapus AI pengenal wajah yang dapat deteksi emosi
Microsoft bakal menghapus alat pengenalan wajah yang dapat mendeteksi emosi demi mendorong penggunaan dan pengembangan AI yang lebih baik.
Perusahaan Microsoft dilaporkan akan menghentikan aplikasi Face Recognition yang dapat memprediksi usia, jenis kelamin, rambut dan keadaan emosional seseorang. Ini merupakan langkah yang dibuat oleh perusahaan demi mendorong penggunaan sistem AI yang lebih bertanggung jawab.
Microsoft mengungkap, pihaknya sangat menyadari reaksi yang meningkat terhadap alat pengenalan wajah tersebut. Sehingga mereka memutuskan untuk menutup proyek tersebut sebagai tanggapan dari perusahaan.
“AI mengajukan pertanyaan privasi,” tambah Microsoft, dikutip dari Engadget (22/6).
Lewat pertanyaan tersebut, alat Artificial Intelligence (AI) ini menawarkan kerangka kerja yang dapat menciptakan potensi diskriminasi dan pelanggaran hak asasi lainnya. Ini juga menyangkut tidak adanya konsensus yang jelas mengenai definisi emosi serta tidak ada kaitannya antara emosi dengan ekspresi.
Berdasarkan laporan tersebut, pengguna masih dapat menggunakan alat pengenalan wajah otomatis ini hingga 30 Juni 2023. Namun, bagi yang baru menggunakan kerangka kerja pemrograman wajah saat ini, tidak akan mendapatkan akses ke fitur deteksi emosi lagi.