Rencana ambisius Microsoft: Membangkitkan kembali pembangkit nuklir bersejarah

Oleh: Erlanmart - Selasa, 24 Sep 2024 11:07 WIB

Microsoft baru-baru ini mengumumkan rencana ambisius untuk menghidupkan kembali Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Three Mile Island di Pennsylvania, Amerika Serikat.

Microsoft baru-baru ini mengumumkan rencana ambisius untuk menghidupkan kembali Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Three Mile Island di Pennsylvania, Amerika Serikat. Pembangkit listrik ini terkenal karena insiden parsial meltdown yang terjadi pada tahun 1979, yang hampir menyebabkan bencana nuklir besar. Namun, dengan teknologi dan keamanan yang lebih canggih, Microsoft yakin bahwa pembangkit ini dapat dioperasikan kembali dengan aman untuk memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat, terutama untuk mendukung perkembangan AI.

Three Mile Island ditutup pada tahun 2019 karena alasan ekonomi, bukan karena masalah keamanan. Namun, kebutuhan energi yang besar untuk pusat data dan pengembangan AI mendorong Microsoft untuk mencari sumber energi yang stabil dan ramah lingkungan. Melalui kesepakatan selama 20 tahun, Microsoft akan menjadi satu-satunya pelanggan dari pembangkit listrik ini, yang berarti seluruh energi yang dihasilkan akan digunakan untuk operasional perusahaan.

Dilansir dari Engadget (24/9), menghidupkan kembali pembangkit listrik ini memiliki beberapa keuntungan. Pertama, ini akan membantu Microsoft memenuhi komitmennya untuk menggunakan energi bebas karbon, yang penting dalam upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Kedua, ini akan mengurangi tekanan pada jaringan listrik regional yang sudah terbebani oleh permintaan energi yang tinggi dari pusat data.

Namun, tantangan yang dihadapi juga tidak sedikit. Proses pengaktifan kembali ini memerlukan investasi besar, diperkirakan mencapai USD1,6 miliar, yang sepenuhnya akan ditanggung oleh Constellation, perusahaan yang memiliki pembangkit listrik tersebut. Selain itu, persetujuan dari regulator juga diperlukan, yang diharapkan selesai pada tahun 2027, dengan target operasi kembali pada tahun 2028.

Jika berhasil, ini akan menjadi pertama kalinya sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir yang sudah dinonaktifkan dihidupkan kembali untuk melayani satu pelanggan komersial. Ini juga menunjukkan bagaimana perusahaan teknologi besar seperti Microsoft semakin berperan dalam sektor energi, terutama dalam mencari solusi untuk kebutuhan energi yang besar dan berkelanjutan.