NASA akan meluncurkan roket sounding ke bayangan bulan selama gerhana matahari
Roket ini untuk mempelajari bagaimana atmosfer atas Bumi dipengaruhi ketika cahaya matahari tiba-tiba redup di sebagian planet ini.
NASA akan meluncurkan tiga roket sounding selama gerhana matahari total pada 8 April 2024, untuk mempelajari bagaimana atmosfer atas Bumi dipengaruhi ketika cahaya matahari tiba-tiba redup di sebagian planet ini.
Roket Sounding Atmospheric Perturbations around Eclipse Path (APEP) akan diluncurkan dari Fasilitas Penerbangan Wallops milik NASA di Virginia untuk mempelajari gangguan dalam ionosfer yang terjadi ketika Bulan menyebabkan gerhana Matahari.
Roket- roket ini sebelumnya telah diluncurkan dan berhasil pulih dari Fasilitas Uji Coba White Sands di New Mexico, selama gerhana matahari annular Oktober 2023. Mereka telah diperbarui dengan peralatan baru dan akan diluncurkan kembali pada April 2024. Misi ini dipimpin oleh Aroh Barjatya, seorang profesor fisika teknik di Universitas Penerbangan Embry-Riddle di Florida, di mana dia memimpin Laboratorium Instrumentasi Luar Angkasa dan Atmosfer.
Dilansir dari laman resmi NASA, science.nasa.gov (26/3), roket- roket tersebut akan diluncurkan pada tiga waktu yang berbeda: 45 menit sebelum, selama, dan 45 menit setelah puncak gerhana matahari lokal. Interval ini penting untuk mengumpulkan data tentang bagaimana hilangnya cahaya Matahari secara tiba-tiba mempengaruhi ionosfer, menciptakan gangguan yang berpotensi mengganggu komunikasi kita.
Ionosfer adalah daerah atmosfer Bumi yang berada antara 55 hingga 310 mil (90 hingga 500 kilometer) di atas permukaan tanah. "Ini adalah daerah yang terelektrifikasi yang memantulkan dan membelokkan sinyal radio, dan juga memengaruhi komunikasi satelit saat sinyal melewati," kata Barjatya.