NASA atasi masalah baru pada Voyager 1 yang berada di luar angkasa antarbintang
Voyager 1 mengalami masalah pada sistem pendorong yang membuatnya sulit untuk tetap terarah ke Bumi saat mengirimkan data.
Pesawat luar angkasa Voyager 1 milik NASA kembali berfungsi normal setelah tim ilmuwan berhasil mengatasi masalah pada pendorongnya. Voyager 1, yang diluncurkan pada tahun 1977, saat ini berada di luar angkasa antarbintang dan terus mengirimkan data ilmiah ke Bumi meskipun dengan daya yang sangat terbatas.
Dilansir dari Wion News (14/9), Voyager 1 mengalami masalah pada sistem pendorong yang membuatnya sulit untuk tetap terarah ke Bumi saat mengirimkan data. Untuk tetap terhubung dengan Bumi, NASA harus mengganti sistem pendorong yang digunakan, namun perubahan ini memiliki risiko tinggi karena usia pesawat yang sudah mencapai 47 tahun dan kondisi komponennya yang sangat rentan.
Suzanne Dodd, manajer proyek Voyager di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, menjelaskan bahwa keputusan yang diambil untuk mengatasi masalah ini memerlukan analisis dan kehati-hatian ekstra. "Semua keputusan yang harus kami buat ke depan akan membutuhkan analisis dan kehati-hatian yang jauh lebih banyak dibandingkan sebelumnya," ujarnya dalam pernyataan resmi.
Voyager 1 memiliki tiga cabang pendorong: dua cabang pendorong sikap yang berfungsi untuk orientasi, dan satu cabang pendorong koreksi jalur yang digunakan untuk perubahan lintasan di luar angkasa. Sejak tahun 2002, cabang pertama pendorong sikap mulai mengalami penyumbatan sehingga NASA harus beralih ke cabang kedua. Namun, pada 2018, cabang kedua juga mulai menunjukkan tanda-tanda penyumbatan, dan Voyager 1 akhirnya beralih menggunakan cabang koreksi jalur.
Kondisi semakin sulit ketika cabang koreksi jalur juga mengalami penyumbatan yang lebih parah dibandingkan pendorong sikap sebelumnya. Dengan daya yang semakin berkurang, NASA memutuskan untuk kembali menggunakan pendorong sikap meskipun sistem ini sudah lama tidak digunakan dan berada dalam kondisi sangat dingin, yang berisiko merusak komponen pendorong.