NASA ciptakan ventilator terjangkau dan mudah diproduksi
NASA mengatakan bahwa akan menawarkan lisensi gratis untuk VITAL dan mencari perusahaan medis swasta untuk menangani manufaktur.
Sebagai upaya mengatasi pandemi Covid-19, para insinyur NASA telah mengembangkan ventilator bertekanan tinggi yang terjangkau dan mudah dibuat. Purwarupa Ventilator Intervention Technology Accesible Locally (VITAL) dapat diselesaikan hanya dalam waktu 37 hari di markas JPL NASA, California. Dilansir dari New Atlas (27/4), ventilator ini melewati uji coba kritis di Fakultas Kedokteran Icahn di Rumah Sakit Mount Sinai, New York City.
Kekhawatiran akan kekurangan ventilator akibat wabah Covid-19 telah mendorong sejumlah perusahaan untuk melangkah dan mencoba untuk mengisi kekurangan tersebut. Namun, ventilator memiliki desain sangat rumit, perangkat ini memiliki desain yang kuat dan dirancang untuk bertahan selama bertahun-tahun. Hal ini menjadikan ventilator berbiaya mahal, cukup memakan waktu untuk diproduksi, dan memerlukan komponen khusus.
Demi menanggulangi hambatan tersebut, para insinyur NASA merancang VITAL khusus untuk pasien Covid-19 yang menggunakan lebih minim komponen, banyak di antara bagian komponen ini secara umum tersedia. Hal ini menjadikan ventilator menjadi lebih sederhana, cepat dibuat, dan lebih mudah dirawat. Selain itu, desainnya mudah dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan berbagai fasilitas, termasuk pusat perawatan darurat. Namun, sayangnya pasien yang menggunakan VITAL masih perlu dibius dan diintubasi dengan tabung oksigen, dan perangkat ini hanya memiliki masa kerja hingga empat bulan.
Selain itu, NASA mengatakan bahwa akan menawarkan lisensi gratis untuk VITAL dan mencari perusahaan medis swasta untuk menangani manufaktur. Sementara itu, badan antariksa tersebut mencoba untuk memotong birokrasi di FDA AS untuk mendapatkan otorisasi darurat dalam beberapa hari.
“Unit perawatan intensif menemui pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator yang sangat dinamis. Tujuan VITAL adalah untuk mengurangi kemungkinan pasien akan mencapai stadium lanjut dari penyakit dan memerlukan bantuan ventilator yang lebih mutakhir,” kata kepala petugas kesehatan dan medis NASA, Dr. J.D. Polk.