NIO dan Shell buka stasion baterai swap pertama di Eropa
Stasiun baterai swap baru ini jauh lebih efektif daripada platform Tesla SuperCharger berukuran serupa yang hanya mendukung sekitar 40 mobil per hari.
Perusahaan kendaraan listrik NIO dan raksasa energi Shell telah bermitra untuk mengembangkan stasiun baterai swap kendaraan listrik pertama di Eropa. Aliansi antara NIO dan Shell dipandang di beberapa kalangan sebagai aliansi yang tidak biasa karena Shell dikenal dengan solusi energi berbasis minyak bumi sementara NIO terus menghasilkan kendaraan yang berorientasi pada keberlanjutan. Namun, perusahaan asal Belanda tersebut belakangan ini menunjukkan minat pada energi terbarukan yang membuatnya meluncurkan beberapa produk, termasuk e-skuter, tahun lalu.
Stasiun baterai swap kendaraan listrik ini terletak di Belanda dan dapat melakukan 312 penukaran per hari. Dilansir dari Gizmochina (18/5), stasiun baterai swap NIO-Shell yang baru menyediakan kemampuan tambahan bagi pengendara yang akan mengakses layanannya. Jika dilihat dari perspektif, stasiun baterai swap baru ini jauh lebih efektif daripada platform Tesla SuperCharger berukuran serupa yang hanya mendukung sekitar 40 mobil per hari.
NIO opent 5e Swap Station in Harmelen Nederland ????????????????????https://t.co/xC5YA8fKdR pic.twitter.com/aoGsuB69FT
— NIO Shareholders Netherlands (@NetherlandsNio) May 15, 2023
NIO mengumumkan kemitraannya dengan Shell pada tahun 2021 dan sudah memiliki sejumlah stasiun baterai swap di Tiongkok. Stasiun pengisian daya tersebut akan dapat mengisi 13 baterai sekaligus dengan kecepatan 20-80kW per jam.
Stasiun pengisian daya Shell-NIO akan mengalami lebih sedikit antrean karena kecepatan pengisiannya. Ini bukan stasiun pengisian daya pertama NIO di Eropa, tetapi ini adalah yang pertama bermitra dengan Shell. Pilihan Belanda untuk memulai program juga bisa menjadi simbolis. Sudah ada lebih dari 16 stasiun baterai swap NIO di seluruh Eropa selain beberapa stasiun pengisian daya.