NTT Indonesia ingin permudah perusahaan terkoneksi ke cloud
Melalui Cloud Connect Service, perusahaan bisa mendapatkan akses langsung dan aman ke tujuh penyedia layanan cloud global
Perusahaan NTT Indonesia baru saja meluncurkan Cloud Connect Service yang memungkinkan pelanggannya untuk mendapatkan akses langsung dan aman ke tujuh penyedia layanan cloud global dari pusat data NTT Indonesia di Jakarta. Dalam peluncurannya ini NTT bekerja sama dengan Megaport, perusahaan asal Singapura untuk menyediakan kemudahan akses ke penyedia layanan cloud untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia.
“Dengan pengalaman dan eksposur global yang dimiliki NTT Communications melalui NTT Indonesia, kami berharap bisa membantu perusahaan-perusahaan menyusun strategi digital yang mumpuni sebagai acuan untuk menciptakan bisnis model dan inovasi baru guna meningkatkan pertumbuhan revenue yang signifikan,” kata Presiden Direktur NTT Indonesia, Mizuho Tada.
Indonesia dianggap menjadi pasar yang ideal karena jumlah populasi yang besar dan pertumbuhan signifikan dari pengguna internet. Selain itu, NTT juga telah berbisnis di Indonesia selama lebih dari 20 tahun dan membuat mereka menyadari potensi tersebut.
“Didasari pengalaman kami, ada peningkatan permintaan terhadap kemampuan multicloud yang fleksibel di kawasan ini. Di Indonesia, banyak perusahaan yang melakukan transformasi digital dan memerlukan model bisnis baru dan teknologi inovasi untuk mendorong revenue perusahaan. Manfaat utama bagi perusahaan untuk terkoneksi ke cloud melalui Cloud Connect Service yakni menyediakan berbagai layanan cloud dalam satu perusahaan, kemudahan penggunaan, cepatnya implementasi, efisiensi biaya, dan yang terpenting fleksibilitas,” kata Senior Consultant NTT Indonesia, Alvin Siagian.
Selain itu, NTT Indonesia juga akan menyelenggarakan NTT Summit 2018 dengan tema “Conquer the Digital Barriers: Time to Revolutionize Your Digital Strategy”, pada 14 Maret mendatang. Acara ini diharapkan akan menjadi ajang pemantaban arah bagi perusahaan-perusahaan untuk keluar dari gangguan digital yang menghimpit mereka untuk tetap kompetitif di ranah persaingan global yang semakin ketat.