Obat malaria ditemukan efektif atasi gejala PCOS

Oleh: Lysti Rahma - Sabtu, 15 Jun 2024 14:04 WIB

Gejala PCOS meliputi peningkatan hormon androgen seperti testosteron, pembentukan kista di ovarium, dan risiko tinggi terhadap kondisi metabolik seperti diabetes tipe 2.

Sebuah penemuan revolusioner di bidang medis menunjukkan bahwa obat antimalaria, artemisinin, dapat digunakan untuk mengobati Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), gangguan hormon yang mempengaruhi ratusan juta wanita di usia reproduktif. Dikutip dari sciencenews.org (15/6), penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Science ini melaporkan bahwa penggunaan artemisinin berhasil menurunkan kadar testosteron dalam darah dan memperbaiki kondisi ovarium pada wanita penderita PCOS.

1. Hasil uji klinis yang menjanjikan

Penelitian ini dipimpin oleh Qi-Qun Tang dari Universitas Fudan di Shanghai. Timnya menemukan bahwa artemisinin, yang telah dikenal efektif melawan malaria, lupus, dan kanker, juga menunjukkan hasil positif dalam mengatasi gejala PCOS pada hewan percobaan dan manusia. Dalam uji klinis kecil, 19 pasien diberikan dihidroartemisinin tiga kali sehari selama tiga bulan. Hasilnya, 12 pasien mengalami siklus menstruasi yang normal kembali, dan sebagian besar menunjukkan penurunan kadar testosteron serta berkurangnya jumlah folikel ovarium yang berkembang.

2. Mekanisme kerja dan langkah selanjutnya

Penelitian ini juga mengungkap bahwa artemisinin membantu mengurangi produksi testosteron dengan menghambat protein CYP11A1 yang memproduksi hormon tersebut. Meskipun hasil ini sangat menjanjikan, para ahli seperti Sireesha Reddy dari Texas Tech University Health Sciences Center El Paso menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme kerja artemisinin dan memastikan keamanannya. Peneliti berencana untuk menguji berbagai bentuk dan dosis artemisinin sebelum melanjutkan ke uji klinis yang lebih besar.

Tag