OpenAI raup cuan lebih dari Rp 31 triliun, picu tingkatkan pembuatan chip AI

Oleh: Erlanmart - Minggu, 11 Feb 2024 06:48 WIB

OpenAI, yang didukung oleh Microsoft, telah mencapai tonggak pendapatan yang luar biasa, melampaui $2 miliar (Rp31,2 triliun) pada bulan Desember 2023.

OpenAI, yang didukung oleh Microsoft, telah mencapai tonggak pendapatan yang luar biasa, melampaui $2 miliar (Rp31,2 triliun) pada bulan Desember 2023. Pencapaian tersebut, pertama kali dilaporkan oleh Reuters dan kemudian dikuatkan oleh The Financial Times, menandakan lintasan luar biasa bagi perusahaan yang berbasis di San Francisco, didorong oleh dengan meningkatnya minat klien korporat terhadap alat kecerdasan buatan (AI) generatifnya.

Dilansir dari Gizmochina (11/2), lonjakan pendapatan ini disebabkan oleh produk-produk inovatif OpenAI, khususnya penawaran ChatGPT, yang telah banyak diadopsi di berbagai industri. Pendapatan tahunan perusahaan melonjak hingga lebih dari $1,6 miliar (Rp25 triliun) pada bulan Desember, sebuah lompatan signifikan dari $1, 3 miliar (Rp2,2 triliun) yang dilaporkan dua bulan sebelumnya.

Antusiasme pasar terhadap OpenAI terlihat jelas, dengan investor menilai startup ini dengan nilai yang sangat mengejutkan yaitu $80 miliar (Rp156 triliun). Memanfaatkan momentum ini, CEO Sam Altman telah aktif terlibat dalam diskusi dengan calon investor, termasuk tokoh terkemuka seperti Sheikh Tahnoon bin Zayed al-Nahyan dari UEA, untuk mendapatkan pendanaan bagi inisiatif transformatif.

Visi ambisius Altman mencakup pendirian perusahaan pembuat chip, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pembuatan chip global dan meningkatkan kemampuan AI. Laporan dari Bloomberg menunjukkan bahwa rencana Altman memerlukan pembangunan fasilitas manufaktur modern, memerlukan pendanaan puluhan miliar dolar dan memerlukan waktu beberapa tahun untuk penyelesaiannya.

Pemain inti dalam pembicaraan pendanaan ini termasuk TSMC dari Taiwan dan Softbank, yang menggarisbawahi pentingnya upaya OpenAI secara global. Keterlibatan Sheikh Tahnoon, mengingat peran strategisnya dalam mengelola dana investasi yang signifikan di UEA, semakin menggarisbawahi kepentingan internasional terhadap inisiatif OpenAI.