Pegembang Genshin Impact tuntut pembuat cheat karena pelanggaran hak cipta
Genshin Impact, RPG aksi open-world yang populer, telah diganggu oleh para cheater yang menggunakan alat tidak sah untuk mendapatkan keuntungan yang tidak jujur.
Genshin Impact, RPG open-world yang populer, telah diganggu oleh para cheater yang menggunakan alat tidak sah untuk mendapatkan keuntungan yang tidak jujur. Pengembang HoYoverse menentang praktik ini dengan menggugat pembuat cheat Joaquin Soarin dan lainnya di pengadilan Kanada.
Dilansir dari Gizmochina (9/2), gugatan tersebut menuduh Soarin dan rekannya melanggar hak cipta HoYoverse dengan membuat dan mendistribusikan alat cheating seperti Akebi GC, Acrepi, dan Genshin XYZ. Alat-alat ini menawarkan berbagai keuntungan, seperti kemajuan dalam game yang cepat dan melewati permintaan pembelian, memberikan penggunanya keunggulan dibandingkan pemain sah.
HoYoverse mengklaim bahwa cheat ini tidak hanya merusak keseimbangan game dan integritas kompetitif tetapi juga merusak reputasi dan keuangan mereka. Perusahaan ini berinvestasi besar dalam mendeteksi dan melarang cheater, serta mengembangkan patch untuk melawan eksploitasi mereka. Gugatan ini bertujuan untuk mendapatkan ganti rugi lebih dari $50.000 dari Soarin dan terdakwa lainnya.
Ini bukan pertama kalinya HoYoverse mengambil tindakan terhadap para cheater. Di masa lalu, mereka telah menerapkan tindakan anti-cheat yang lebih ketat dan mengeluarkan serangkaian larangan. Namun, tuntutan hukum ini menandakan pendekatan yang lebih agresif, menargetkan pembuat alat tersebut secara langsung.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan penting mengenai hak kekayaan intelektual di industri game. Meskipun pemain pada umumnya menerima batasan tertentu dalam modding dan penyesuaian, membuat dan mendistribusikan alat yang memberikan keuntungan tidak adil melalui pelanggaran hak cipta adalah masalah lain.