Pendukung Donald Trump banjiri medsos dengan berita hoax
Para pendukung Donald Trump banjiri media sosial dengan berita hoax, menambah kekisruhan kepercayaan masyarakat atas media sosial.
Para pendukung Donald Trump kembali menciptakan kehebohan di media sosial dengan menyebarkan hoax yang menyebutkan bahwa para imigran memakan kucing dan bebek. Klaim tersebut, meski tidak berdasar, dengan cepat menjadi viral dan memicu perdebatan sengit di berbagai platform media sosial.
Dalam beberapa hari terakhir, klaim palsu yang disebarkan oleh kelompok pendukung Trump menyatakan bahwa sejumlah imigran yang tiba di AS terlibat dalam praktik memakan hewan peliharaan seperti kucing dan unggas, termasuk bebek. Informasi yang tidak diverifikasi ini dengan cepat menyebar di Twitter, Facebook, dan berbagai grup diskusi daring.
"Ini adalah upaya terang-terangan untuk menjelekkan komunitas imigran dan menimbulkan kebencian tanpa bukti apa pun," kata seorang analis media sosial yang meneliti penyebaran berita palsu, Lisa Taylor seperti dilansir dari laman Gizmodo (10/9). "Hoax semacam ini dapat memperburuk situasi sosial yang sudah memanas."
Hoax tentang imigran bukanlah hal baru di Amerika Serikat. Sejak kampanye Donald Trump yang pertama, pendukungnya kerap menggunakan taktik penyebaran informasi palsu untuk mempengaruhi opini publik terkait isu imigrasi.
Beberapa tahun terakhir, media sosial menjadi sarana utama untuk menyebarkan hoax. Dan tak jarang juga memicu kebencian dan ketakutan terhadap kelompok imigran. Hal ini menambah ketidakpercayaan masyarakat atas berita yang beredar di media sosial.