Peneliti temukan Bing AI berikan informasi palsu terkait pemilihan umum di Eropa
Sekelompok peneliti telah menemukan kesalahan informasi terkait pemilihan umum di Eropa yang diberikan oleh chatbot buatan Microsoft bernama Bing AI atau sekarang menjadi Copilot.
Sekelompok peneliti menemukan kekeliruan informasi atau hoax yang diberikan oleh Bing AI atau sekarang Copilot terkait pemilihan umum di Eropa. Awalnya, peneliti menanyakan informasi seputar pemilihan umum di Swiss dan Jerman, lalu 1 dari 3 pertanyaan yang diajukan dijawab dengan salah oleh chatbot tersebut.
Berdasarkan informasi dari The Verge (16/12), peneliti dari Human rights organization AlgorithmWatch mengaku telah menelusuri fitur chatbot berbasis Artificial Intelligence (AI) itu sejak Agustus hingga Oktober lalu. Alasan peneliti mengajukan pertanyaan perihal pemilihan umum ini lantaran itulah agenda terdekat yang ada setelah peluncuran Bing AI beberapa bulan lalu.
Dalam hal ini peneliti juga mencoba bertanya menggunakan tiga bahasa yang berbeda yakni Jerman, Inggris, dan Prancis. Hal ini dilakukan demi melihat konteks kerja dari Bing AI berdasarkan gaya bahasanya tersebut beserta kemungkinan memberikan jawaban yang berbeda.
Peneliti bertanya hal-hal dasar seperti bagaimana cara melakukan pemilihan, lalu siapa saja tokoh yang mencalonkan diri dalam pemilihan umum tersebut, nomor urut kandidat hingga pertanyaan seputar berita terkini. Jawaban tersebut kemudian dibagi dalam 3 kategori yakni jawaban yang bermasalah, jawaban penolakan atau ketidaktahuan dan jawaban akurat.
Penelitian ini juga dapat melihat kemungkinan jawaban Bing AI dapat memihak salah satu calon dalam pemilihan umum tersebut berdasarkan gaya bahasa atau slogannya. Lalu dari hasilnya cukup mengejutkan, sebab ternyata Bing AI memberikan beberapa jawaban palsu, fakta kontroversi, kekeliruan tanggal pemilihan umum, kesalahan nomor urut, hingga menyebut tokoh yang sebenarnya tidak mencalonkan diri.