Penelitian: Bintang tak terduga mengubah orbit objek di tata surya
Hasil simulasi menunjukkan bahwa kemungkinan besar lintasan dekat dari sebuah bintang asing menjadi penyebab utama pergeseran orbit TNO.
Sebuah kekuatan misterius yang menyerupai bintang liar dikabarkan melintas dekat Tata Surya kita, menyebabkan sejumlah objek langit terlempar dari orbitnya. Fenomena ini menyebabkan batas Tata Surya melebar dan merubah posisi benda langit di kosmos. Penelitian yang dipublikasikan di Earth.com dan dilakukan oleh astrofisikawan Susanne Pfalzner dari Forschungszentrum Jülich mengungkap bahwa peristiwa tersebut terjadi akibat flyby atau lintasan dekat sebuah bintang yang menarik objek-objek jauh dari orbit aslinya.
Dilansir Wion News (12/9), Pfalzner mencatat bahwa banyak objek yang terletak di luar orbit Neptunus, yang dikenal sebagai objek trans-Neptunian (TNO), kini bergerak dalam orbit yang eksentrik dan miring terhadap bidang orbit planet-planet utama Tata Surya. “Beberapa ribu benda langit diketahui bergerak di luar orbit Neptunus,” kata Pfalzner. “Yang mengejutkan, banyak dari objek ini memiliki orbit eksentrik yang miring dibandingkan dengan bidang orbit umum planet-planet dalam Tata Surya.”
Bersama dengan mahasiswa bimbingannya, Amith Govind, dan Simon Portegies Zwart dari Universitas Leiden, Pfalzner menemukan bahwa kekuatan eksternal mungkin telah mengangkat TNO dari piringan tempat mereka awalnya terbentuk dan mengubah orbitnya. Untuk mengetahui lebih lanjut, tim peneliti melakukan 3.000 simulasi untuk memahami apakah ada bintang lain yang menyebabkan fenomena ini.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa kemungkinan besar lintasan dekat dari sebuah bintang asing menjadi penyebab utama pergeseran orbit TNO. Para peneliti menambahkan bahwa bintang ini kemungkinan juga bertanggung jawab atas pergerakan beberapa TNO terkenal, seperti planet kerdil Sedna yang ditemukan pada tahun 2003. Objek-objek lain dengan orbit yang aneh termasuk 2008 KV42 dan 2011 KT19 yang bergerak hampir tegak lurus terhadap orbit Neptunus.
Govind menjelaskan, “Bintang yang cocok dengan kondisi Tata Surya luar saat ini adalah bintang yang sedikit lebih ringan dari Matahari kita—sekitar 0,8 massa matahari.” Ia menambahkan, “Bintang ini kemungkinan melintas pada jarak sekitar 16,5 miliar kilometer dari Matahari—sekitar 110 kali jarak Bumi ke Matahari, atau hampir empat kali jarak ke Neptunus.”