Pentingnya literasi digital di balik pembangunan infrastruktur internet daerah 3T
Literasi digital menjadi kebutuhan signifikan bagi masyarakat di wilayah 3T yang saat ini sedang dalam proses pembangunan jaringan internet.
Literasi digital adalah kebutuhan penting bagi masyarakat daerah 3T (daerah tertinggal, terdepan, dan terluar) terutama bagi wilayah yang dalam pembangunan jaringan atau akses internet. Pemerataan tersebut selalu menjadi upaya dari BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo RI) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut melalui akses digital.
Dalam acara Media Gathering dan Talkshow "Peran Media dalam Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Digital di Daerah 3T", Direktur Utama BAKTI Kominfo, Fadhillah Mathar menyebut perlunya masyarakat mendapat literasi digital terlebih dahulu sebelum hadirnya infrastruktur internet di wilayahnya. Hal ini demi menghindari adanya penyalahgunaan internet ke dalam hal yang kurang produktif dan cenderung merusak.
“Kami mengharapkan tentu pada saat fasilitas ini dibangun terutama di daerah-daerah yang pertama kali mendapatkan internet itu memang seharusnya literasi digitalnya duluan karena beberapa daerah kami menemukan ketika kita tidak membekali dengan pengetahuan tentang literasi digital itu yang terjadi akses internet tidak mengarah ke produktivitas,” kata Fadhillah.
Sejalan dengan gagasan tersebut, Heru Sutadi selaku Direktur Eksekutif Indonesia ICT juga melihat adanya peluang ekonomi apabila masyarakat diberikan literasi digital terlebih dahulu sebelum mendapatkan akses internet. Peluang tersebut misalnya dengan memulai usaha menjual produk lokal melalui e-commerce atau membangun bisnis digital seperti media daring dapat dilakukan jika masyarakat memiliki literasi digital yang cukup.
Terlebih, Heru melihat bahwa kebutuhan masyarakat terhadap akses internet saat ini sangat besar. Bahkan akses terhadap internet sekarang sudah termasuk dalam kebutuhan hak asasi manusia yang wajib terpenuhi.