Peretasan robot vacuum: Ketika teknologi dieksploitasi untuk menyebarkan kebencian
Dunia semakin terhubung dengan teknologi. Namun demikian, perkembangan teknologi juga membawa sejumlah tantangan baru.
Dunia semakin terhubung dengan teknologi. Namun demikian, perkembangan teknologi juga membawa sejumlah tantangan baru. Salah satunya adalah kasus peretasan yang semakin canggih dan merambah ke perangkat-perangkat rumah tangga. Baru-baru ini, dunia dikejutkan dengan berita tentang robot vacuum yang tiba-tiba melontarkan kata-kata kebencian secara acak.
Peristiwa ini tentu saja menimbulkan keprihatinan yang mendalam. Robot vacuum yang awalnya dirancang untuk memudahkan pekerjaan rumah tangga, kini disalahgunakan untuk menyebarkan ujaran kebencian. Dilansir dari Engadget (14/10), peretas berhasil mengakses sistem robot vacuum dan memprogram ulang perangkat tersebut untuk mengeluarkan suara-suara yang tidak pantas.
Semua robot vacuum yang terkena dampak memiliki merek dan model yang sama, yaitu Ecovacs Deebot X2 buatan Tiongkok. Robovac ini terkenal mudah diretas, berkat kelemahan keamanan yang serius. ABC News, misalnya, berhasil menguasai sepenuhnya salah satu robot, termasuk kameranya.
Salah satu korban peretasan minggu ini adalah seorang pengacara Minnesota bernama Daniel Swenson. Ia memberi tahu ABC bahwa ia sedang menonton TV ketika robot itu mulai mengeluarkan suara aneh, seperti "sinyal radio yang terputus atau semacamnya." Melalui aplikasi tersebut, Swenson dapat mengetahui bahwa orang asing sedang mengakses live camera feed dan fitur kendali jarak jauh.
Ia mengatur ulang kata sandi dan menyalakan ulang penyedot debu, tetapi saat itulah keanehan benar-benar dimulai. Robot tersebut segera mulai bergerak lagi dengan sendirinya dan pengeras suara mulai mengeluarkan suara manusia. Suara ini meneriakkan kata-kata cabul rasis tepat di depan putra Swenson.