Qualcomm jalin kerja sama dengan BOE untuk pemindai sidik jarinya
Qualcomm dan BOE jalin kerja sama untuk menggunakan teknologi pemindai sidik jari buatannya di layar OLED BOE.
Qualcomm mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan BOE, perusahaan pembuat layar asal Tiongkok untuk membawa teknologi pemindai sidik jari ultrasonik miliknya ke layar buatan BOE. Keduanya dikabarkan berencana mengembangkan produk layar inovatif yang melibatkan sensor pemindai sidik jari 3D Sonic milik Qualcomm.
Sebagaimana diketahui, sampai saat ini, BOE didapuk menjadi perusahaan pembuat layar smartphone terbesar kedua di dunia setelah Samsung. Layar OLED buatan BOE diketahui banyak digunakan di smartphone, antara lain Huawei Mate XS, Motorola Razr, Oppo hingga Nubia. Dengan menjalin kerjasama dengan BOE, Qualcomm diprediksi akan mendapat basis pelanggan yang lebih besar untuk teknologi pemindai sidik jarinya.
Dilansir dari Cnet (15/4), kerja sama ini diprediksi akan meningkatkan adopsi teknologi pemindai sidik jari buatan Qualcomm. Pasalnya sampai saat ini, hanya Samsung yang sudah meluncurkan smartphone dengan sensor sidik jari 3D tersebut. Tidak hanya itu, BOE dan Qualcomm menyatakan bahwa kerjasama ini tidak terbatas pada smartphone saja. Keduanya mengklaim akan memperluas kerjasama mereka ke XR (kombinasi virtual reality dan augmented reality) dan perangkat smart home.
Sebagaimana diketahui, sesuai dengan namanya, teknologi 3D Sonic Sensor Qualcomm ini diklaim mengandalkan gelombang suara untuk mengenali sidik jari penggunanya. Teknologi ini diklaim lebih cepat dan lebih aman ketimbang sensor optik yang hanya mengambil gambar dari sidik jari pengguna saja.
Samsung merupakan perusahaan pertama yang mengadopsi teknologi ini. Karenanya, ketika perusahaan Korea Selatan itu meluncurkan Samsung Galaxy S10 series. Namun, rupanya teknologi ini tidak berjalan dengan lancar. Banyak orang yang mengeluhkan lambatnya pemindai sidik jari buatan Qualcomm tersebut, ditambah lagi dengan posisi jari yang harus presisi.