Qualcomm klaim teknologi 3D Sonic Sensor jauh lebih aman
Wakil Presiden Senior manajemen produk untuk Qualcomm, Keith Kressin mengatakan bahwa teknologi 3D Sonic Sensor jauh lebih aman.
Pembaca sidik jari di bawah layar kini menjadi tren sebuah smartphone. Kita dapat menemukan teknologi tersebut hampir di semua smartphone pada kategori mid-range hingga flagship.
Banyak pihak yang mengatakan bahwa sistem pemindaian sidik jari berbasis pemindaian optik 2D ini memiliki tingkat keamanan yang cukup tinggi. Namun, Qualcomm memiliki sebuah pandangan yang berbeda.
Mereka mengatakan bahwa pemindaian sidik jari berbasis pemindaian 2D kurang aman. Sebagai gantinya, mereka akan mendorong kehadiran pemindai sidik jari ultrasonik mereka yang disebut 3D Sonic Sensor ke pasaran.
Mereka mengklaim, sensor ultrasonik Qualcomm menciptakan kesan 3D, yang membuat pemindaian sidik jari jauh lebih aman. Sayang, beberapa perangkat yang sudah menggunakan teknologi ini, seperti Samsung Galaxy S10 dan Note 10 dimasukkan daftar hitam oleh beberapa lembaga keuangan karena pembaca sidik jari tersebut mudah dibobol.
Namun, Wakil Presiden Senior manajemen produk untuk Qualcomm, Keith Kressin mengatakan bahwa dia masih percaya bahwa sensor ultrasonik memberikan keamanan yang lebih baik daripada para pesaing mereka.