Qualcomm setuju bayar $75 juta untuk selesaikan gugatan investor
Qualcomm juga dituduh menolak melisensikan paten esensial standar (SEP) kepada pesaing, yang seharusnya dilakukan dengan prinsip fair, reasonable, and non-discriminatory (FRAND).
Qualcomm, perusahaan teknologi terkemuka yang dikenal dengan prosesor Snapdragon dan chip modem 5G, kini menghadapi sorotan negatif setelah setuju membayar $75 juta untuk menyelesaikan gugatan class action dari para investor. Gugatan ini menuduh perusahaan membuat pernyataan yang menyesatkan sehingga menaikkan harga sahamnya secara artifisial.
Para investor mengklaim Qualcomm telah salah mengartikan bisnis penjualan chip dan lisensi mereka sebagai unit yang terpisah. Qualcomm juga dituduh menolak melisensikan paten esensial standar (SEP) kepada pesaing, yang seharusnya dilakukan dengan prinsip fair, reasonable, and non-discriminatory (FRAND).
Menurut laporan dari Phone Arena (20/6), gugatan ini bermula dari tuduhan bahwa harga saham Qualcomm meningkat secara artifisial karena pernyataan menyesatkan tentang bisnis mereka. "Para penggugat utama menuduh bahwa harga saham Qualcomm meningkat secara artifisial akibat pernyataan palsu dan menyesatkan dari para tergugat, yang kemudian turun saat adanya pengumuman tindakan penegakan hukum dan gugatan yang diajukan oleh Apple," demikian bunyi pengajuan terakhir di pengadilan.
Qualcomm memang telah lama dikecam atas praktik bisnisnya. Kebijakan "No License, No Chips" mereka memaksa produsen ponsel untuk membeli lisensi sebelum mendapatkan chip. Pada 2019, Hakim Lucy Koh memutuskan bahwa Qualcomm melanggar hukum anti-monopoli dalam kasus FTC v. Qualcomm. Namun, setahun kemudian, putusan itu dibatalkan oleh panel hakim dari Pengadilan Sirkuit Kesembilan di California, yang menyatakan bahwa tindakan Qualcomm tidak anti-kompetitif.
Para penggugat utama menyatakan puas dengan penyelesaian ini, menyebutnya sebagai hasil yang menguntungkan mengingat risiko besar dalam litigasi. Penyelesaian tunai ini masih harus mendapat persetujuan dari Hakim Jinsook Ohta di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan California di San Diego. Sidang penjadwalan penyelesaian akhir akan berlangsung pada 26 Juni mendatang.