Robot dengan kulit hidup: Inovasi terbaru dari University of Tokyo

Oleh: Lysti Rahma - Rabu, 26 Jun 2024 14:09 WIB

Para peneliti berfokus pada cara menempelkan jaringan kulit hidup ke substrat mekanis robot agar bisa digerakkan tanpa mengalami kerusakan.

Sumber: University of Tokyo

Peneliti dari University of Tokyo dan Harvard berhasil menciptakan robot dengan kulit hidup, sebuah terobosan yang memicu kontroversi dan perdebatan di kalangan ilmuwan. Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal *Cell Reports Physical Science* dan menampilkan potensi luar biasa sekaligus menimbulkan pertanyaan etis dan praktis.

Dilansir dari TechCrunch (26/6), kulit hidup ini bukan sekadar tempelan estetis. Para peneliti berfokus pada cara menempelkan jaringan kulit hidup ke substrat mekanis robot agar bisa digerakkan tanpa mengalami kerusakan. Dalam tubuh manusia, kulit terhubung ke otot dan jaringan di bawahnya melalui jaringan ligamen. Tim peneliti mencoba mereplikasi sistem ini pada robot untuk memastikan kulit dapat berfungsi dan bergerak secara alami.

“Hasilnya menunjukkan bahwa kulit hidup bisa menempel dengan baik dan dimanipulasi pada struktur robotik tanpa robek atau distorsi,” kata Profesor Shoji Takeuchi dari University of Tokyo.

Temuan ini menawarkan potensi besar dalam bidang medis dan interaksi manusia. Kulit hidup dapat menyembuhkan diri sendiri dan mengandung sensor biologis yang memungkinkan sentuhan sensitif. Namun, tantangan utamanya adalah memastikan kulit ini tetap hidup dan berfungsi saat dipasang pada robot dan digunakan dalam berbagai aktivitas sehari-hari.

“Penelitian ini adalah langkah awal yang penting untuk mengeksplorasi aplikasi praktis dari kulit hidup pada robot,” tambah Takeuchi.