Rusia akan bantu NASA dengan penerbangan ISS hingga 2025
Roscosmos, badan antariksa federal Rusia, telah mengumumkan bahwa akan terus bermitra dalam “penerbangan lintas hingga tahun 2025 inklusif.”
Rusia dan Amerika Serikat memiliki hubungan yang tegang dalam beberapa tahun terakhir. Namun, keduanya masih bekerja sama dalam satu hal: mengirim kru ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Roscosmos, badan antariksa federal Rusia, telah mengumumkan bahwa kedua negara itu akan terus bermitra dalam “penerbangan lintas hingga tahun 2025 inklusif.”
Penerbangan lintas melibatkan penempatan kru dari berbagai negara ke dalam pesawat ruang angkasa yang sama. Dilansir dari Engadget (31/1), Roscosmos bermaksud untuk selalu memiliki setidaknya satu perwakilannya di ISS bagian Rusia dan setidaknya satu perwakilan NASA di bagian AS.
Badan tersebut menambahkan bahwa keputusan itu dibuat “untuk menjaga keandalan ISS secara keseluruhan.” ISS yang diluncurkan pada tahun 1998 merupakan simbol kerja sama AS-Rusia setelah Perang Dingin dan perlombaan luar angkasa berakhir.
Berita ini menyusul pengumuman NASA pada bulan April 2023 bahwa Rusia akan tetap berada di ISS hingga tahun 2028. Direktur Jenderal Roscosmos, Yuri Borisov, sebelumnya mengatakan Rusia akan keluar dari ISS "setelah tahun 2024" untuk fokus membuat stasiun luar angkasanya sendiri.
NASA telah mempersiapkan keberangkatan Rusia dengan rencana mulai dari menarik astronot dari ISS hingga mencari cara untuk mengendalikan ISS jika Rusia mengambil pendorong pesawatnya. Badan AS tersebut telah berkomitmen untuk mempertahankan ISS setidaknya hingga tahun 2030.