Saham perusahaan induk Google anjlok, kalah saing dari Microsoft di pasar cloud
Divisi cloud Alphabet menghadapi tantangan karena tingkat pertumbuhan yang lambat, terutama jika dibandingkan dengan kinerja Microsoft.
Alphabet, perusahaan induk Google, mengalami penurunan tajam dalam nilai sahamnya, anjlok sebesar 9,5% setelah laporan pendapatan kuartal ketiganya, meskipun mengalahkan ekspektasi secara keseluruhan. Dilansir dari Gizmochina (27/10), penurunan drastis ini terutama dipicu oleh kekecewaan seputar pendapatan cloud Alphabet, yang tidak mencapai proyeksi. Sebaliknya, Microsoft, pesaing utama Alphabet di pasar cloud computing, memperoleh keuntungan sebesar 2,8% karena keberhasilan layanan berbasis AI-nya.
Divisi cloud Alphabet menghadapi tantangan karena tingkat pertumbuhan yang lambat, terutama jika dibandingkan dengan kinerja Microsoft yang kuat. Fokus Microsoft pada klien bisnis mapan yang menggunakan layanan perangkat lunaknya membuahkan hasil, sedangkan penekanan Alphabet pada perusahaan startup dan peluncuran layanan AI yang lebih lambat turut menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Respons pasar mencerminkan kekhawatiran bahwa Alphabet akan kalah dari Microsoft dalam industri cloud yang berkembang pesat.
Analis meyakinkan investor atas penurunan saham Google sebesar 9,5%, dan menganggap reaksi tersebut berlebihan mengingat pendapatan cloud menyumbang 11% dari total pendapatan Alphabet. Meskipun turun sedikit di bawah ekspektasi sebesar $8,41 miliar, pendapatan cloud Google tumbuh sebesar 22% dari tahun sebelumnya.
Para ahli memperkirakan tantangan dalam infrastruktur AI akan memudar pada tahun depan, sementara integrasi dengan iklan mungkin akan menguntungkan Google dalam jangka panjang. Meskipun terdapat persaingan cloud, optimisme tetap tinggi terhadap kinerja Google secara keseluruhan, dengan menekankan kekuatan di luar sektor cloud.
CEO Alphabet Sundar Pichai menyatakan bahwa optimalisasi belanja pelanggan berdampak pada angka pendapatan, dan perusahaan berencana untuk memperkenalkan serangkaian model AI, termasuk Gemini yang sangat dinantikan, di tahun mendatang. Investasi Google pada startup AI dan kolaborasi dengan perusahaan seperti Meta menunjukkan komitmennya untuk memperluas penawaran AI-nya.