Resmi rilis, Samsung Bespoke AirDresser hadirkan fitur khusus Batik Care
Batik Care dirancang untuk menyegarkan koleksi batik konsumen Indonesia dengan memaksimalkan pengeringan yang lembut dan ideal pada suhu rendah, yaitu antara 40-45 derajat Celcius.
Samsung Electronics Indonesia (SEIN) resmi meluncurkan Bespoke AirDresser, perangkat modern yang berfungsi menyegarkan pakaian tanpa harus mencucinya. Berbeda dari generasi sebelumnya, Bespoke AirDresser hadir dengan fitur khusus yang didedikasikan untuk masyarakat Indoensia, yakni Batik Care mode.
"Bespoke AirDresser bahkan menghadirkan fitur unik Batik Care yang dikhususkan untuk menangani koleksi pakaian batik agar lebih tahan lama. Tidak perlu ragu untuk mengenakan batik warisan budaya dengan bangga, karena Bespoke AirDresserr akan membantu konsumen Indonesia untuk merawatnya dengan tepat," kata Melvin Rubianto, Head of Home Appliances Product Marketing, Samsung Electronics Indonesia, dalam peluncuran Samsung Bespoke AirDresser di Jakarta (23/6).
Batik Care dirancang untuk menyegarkan sekaligus merawat koleksi batik konsumen Indonesia dengan memaksimalkan pengeringan yang lembut dan ideal pada suhu rendah, yaitu antara 40-45 derajat Celcius. Pengeringan dilakukan selama 30 menit, disesuaikan dengan waktu ideal pengeringan batik agar tidak overdrying.
Founder dan direktur kreatif fashion house Sejauh Mata Memandang Chitra Subyakto mengapresiasi inovasi yang dihadirkan Samsung melalui Bespoke AirDresser. Sebagai pegiat industri tekstil dan fesyen Indonesia, Chitra mengklaim perangkat ini sejalan dengan visi Sejauh Mata Memandang dalam mendorong slow fesyen di Tanah Air. Sebab, dapat membuat umur baju menjadi lebih panjang.
"Saya mengapresiasi Batik Care Mode di Samsung Bespoke AirDresser yang memanfaatkan teknologi menjadi solusi efisien bagi konsumen Indonesia pencinta budaya batik hingga dapat merawat warisan kekayaan budaya bangsa kita. Dan dengan teknologi yang dimiliki Bespoke AirDresser, memungkinkan proses perawatan pakaian yang tidak perlu membutuhkan banyak air ataupun deterjen hingga dapat menghemat sumber daya alam kita,” ujar Chitra.