Samsung jual lebih banyak chip ke Tiongkok dibanding ke AS
Dalam sebuah kabar terbaru, Samsung dikabarkan mengirimkan lebih banyak chip ke Tiongkok dibanding ke AS.
Samsung saat ini sedang menikmati kesuksesan besar di pasar Tiongkok. Meski mereka tidak mendapatkan kue yang besar berjualan smartphone di negara tersebut, Samsung masih meraup untung yang besar dari pasar smartphone di negara tersebut.
Baru-baru ini, dikabarkan bahwa chipset buatan Samsung telah diekspor dalam jumlah besar ke Tiongkok, membawa pendapatan kotor kira-kira USD44,6 miliar atau sekitar Rp700 triliun. Jumlah ini melampaui nilai ekspor ke AS yang hanya USD42,1 miliar, atau sekitar Rp660 triliun.
Yang lebih mengejutkan, pendapatan ini melonjak hingga 53,9% dibanding tahun sebelumnya. Sebagian besar dari peningkatan ini berkat kebijakan stimulus ekonomi besar-besaran dari pemerintah Tiongkok. Dengan dana lebih dari USD20 miliar atau sektar Rp314 triliun yang disuntikkan untuk mendorong pembaruan gadget lama, permintaan chip memori pun meningkat pesat.
Perusahaan raksasa teknologi asal Korea Selatan tersebut diketahui memasok berbagai jenis chip ke Tiongkok, termasuk flash NAND, memori LPDDR, sensor gambar, IC driver display, hingga modul memori pita lebar (HBM), seperti lapor Gizmochina (17/3). Strategi Samsung cukup unik, yakni menjual chip generasi lama ke Tiongkok, sementara chip HBM terbaru untuk pasar AS dan negara Barat lainnya.
Namun, meskipun penjualan chip ke Tiongkok sedang naik daun, Samsung bisa menghadapi tantangan besar akibat sanksi chip dari AS. Larangan ini bisa menghambat penjualan chip memori tercanggih ke negara tersebut dalam waktu dekat, yang berpotensi menekan pendapatan Samsung.