Serangan siber meningkat selama masa pandemi corona
Penyebaran corona justru dimanfaatkan hacker untuk menyebar serangan ke para korbannnya. Jumlahnya pun meningkat selama masa pandemi ini.
Di saat dunia berusaha memerangi corona dengan berbagai cara, banyak peretas malah memanfaatkan situasi ini. Dengan semakin menyebarnya Covid-19 di dunia, hampir setiap orang berburu informasi terbaru mengenai statusnya. Di sinilah para peretas mengambil peranan.
Menanggapi situasi ini, WHO bahkan sampai menyebut istilah infodemic. Ini merupakan situasi dimana terdapat banyak sekali informasi terkait Covid-19. Sebagian benar dan sebagian lainya palsu. Hal ini membuat orang kesulitan mendapatkan sumber yang benar dan terpercaya ketika mereka membutuhkan tuntutan bagaimana menghadapi corona saat ini.
Karena itulah beberapa perusahaan teknologi besar seperti Google, Facebook,Twitter dan sejumlah perusahaan lainnnya berkomitmen untuk melawan penyebaran berita palsu seputar Covid-19. Karenanya, ketika kita membuka beberapa aplikasi dari perusahaan tersebut, akan muncul satu bagian khusus yang menyediakan informasi corona dari sumber-sumber terpercaya.
Sampai saat ini, bukan perkara mudah untuk mendata semua serangan siber yang muncul setiap harinya. Beberapa lembaga keamanan siber rutin memberitahu publik akan bahaya yang mengancam dibalik masifnya informasi mengenai corona.
Salah satu kasus terjadi di Mongolia. Di negara ini, peretas menyebar ke para karyawan kantoran dengan mengirimkan email berisi dokumen mengenai kondisi terkini corona. Dilansir dari TheNextWeb (6/4), peretas menyamarkan dokumen ini seolah-olah berasal dari Kementrian Luar Negeri negara tersebut.