Viral sertifikat vaksi Jokowi di Twitter, Pengamat: Tidak mengejutkan
Tragedi data privasi kembali mencuat dengan ramainya topik pembicaraan di Twitter tentang sertifikat vaksin Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang tersebar.
Tragedi data privasi kembali mencuat dengan ramainya topik pembicaraan di Twitter tentang sertifikat vaksin Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang tersebar di platform tersebut. Menurut banyak laporan di Twitter, sertifikat tersebut didapat setelah NIK Presiden dengan mudah ditemukan melalui situs Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dengan modal NIK dan nama lengkap, oknum pun dengan mudah mengakses sertifikat vaksin Presiden Joko Widodo lewat aplikasi PeduliLindungi. Adapun informasi yang tertera di sertifikat juga turut menunjukkan data tanggal lahir, kode QR, nomor ID vaksinasi, jenis vaksin yang digunakan, serta tanggal vaksinasi.
Namun menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, pusat data PeduliLindungi yang dikendalikan Kominfo aman. Ia menunjuk beberapa data dari Kementerian Kesehatan yang belum lama ini diintegrasikan dengan aplikasi. Dengan kata lain, data yang bocor kaitannya dengan Kementerian Kesehatan.
“Sebaiknya dengan Kemenkes saja sebagai wali data. Integrasi eHac ke aplikasi Peduli Lindungi dan migrasi aplikasi PL, PCare dan Silacak ke data center Kominfo baru saja dilakukan, dan saat ini data Peduli Lindungi di DC Kominfo aman,” kata Johnny melalui pesan WhatsApp.
Di samping itu pengamat Pratama dari Cissrec menilai, tersebarnya NIK Presiden di Twitter bukan hal yang mengejutkan. Bahkan internet pun akan mengeluarkan banyak arsip terkait informasi tersebut.