Siapa bilang Xiaomi cuma untuk laki-laki?

Cika sesekali membalas pesan dari smartphone-nya. Belum lama ini ia meminang Mi Note 10 Pro sebagai perangkat hariannya. Performa menjadi salah satu alasannya kenapa memilih Mi Note 10 Pro ketimbang smartphone lain. Dan baginya, Mi Note 10 Pro sudah sangat user friendly. 

Selain performanya, Cika yang saat ini ikut berjuang di garda depan memerangi corona, juga menyukai layar yang dimiliki smartphone itu. Layar besar membantunya menikmati banyak literatur secara mobile. Detail kamera Mi Note 10 Pro menurutnya juga patut diacungi jempol. Tidak heran, smartphone ini menggunakan kamera 108MP sebagai senjata utamanya. 

Mungkin ada banyak orang yang luput memahami kalau Xiaomi bisa juga dinikmati oleh seorang wanita. Ya, seolah ada pakem tak tertulis mengenai Xiaomi yang lekat dengan citra untuk laki-laki. Hal ini tidak lepas dari bagaimana perusahaan tersebut merepresentasikan dirinya ketika pertama kali mampir di Indonesia. 

Selain harganya yang terjangkau, masa awal Xiaomi lekat dengan istilah custom ROM. Untuk para antusias gadget, kebijakan ini bagai surga. Bagaimana tidak, mereka dapat dengan bebas menginstal ROM dari pihak ketiga untuk dijejalkan di produk Xiaomi. 

Bukan tanpa alasan custom ROM digunakan. Pemasangan custom ROM kala itu dipandang dapat meningkatkan efisiensi dan tenaga smartphone yang dibatasi oleh vendor. Makanya, Xiaomi kala itu menjadi barang panas yang diburu banyak orang. Apalagi, sebelum masuk ke Indonesia, forum-forum Xiaomi sudah beredar dan menjadi besar di luar negeri. Tak dimungkiri, kalau pengguna di tanah air kebelet juga untuk menjajalnya.