Sony dan Kioxia berharap bisa pasok komponen lagi ke Huawei
Dua perusahaan Jepang, Sony dan Kioxia dilaporkan mengajukan proposal untuk mendapatkan lisensi berbisnis kembali dengan Huawei.
Dua perusahaan asal Jepang, Sony dan Kioxia dilaporkan baru saja mengajukan proposal untuk dapat memulai kembali pasokan komponen ke Huawei. Perizinan ini diperlukan mengingat pembatasan yang semakin ketat sudah diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS). Aturan terbaru itu juga membatasi perusahaan lain yang menggunakan komponen atau teknologi asal AS bekerja sama dengan Huawei.
Sampai saat ini, belum diketahui dengan pasti apakah kedua perusahaan ini sudah menerima lampu hijau terkait permohonan lisensi itu. Namun dengan begini, kedua perusahaan Jepang tersebut akhirnya masuk dalam daftar perusahaan yang berniat mendapatkan lisensi untuk bekerja sama dengan Huawei. Sebelumnya, perusahaan asal Korea Selatan, Samsung dan SK Hynix dilaporkan melakukan hal yang sama.
Dilansir dari Nikkei Asia (7/10), tanpa adanya restu dari Departemen Perdagangan AS, pendapatan Sony dan Kioxia akan dipertaruhkan. Pasalnya kedua perusahaan ini menjadi dua dari sekian pemasok komponen produk, misalnya untuk 5G, yang menjadi salah satu persaingan ketat antara Tiongkok dan AS.
Sebenarnya bukan hanya itu saja. Sony dikenal dengan sensor kameranya yang banyak digunakan OEM, salah satunya Huawei. Bahkan perusahaan Tiongkok ini menyumbangkan sekitar USD9,5 miliar ke Sony untuk penjualan sensor gambar. Ini menjadikan Huawei konsumen sensor kamera ponsel terbesar kedua yang dimiliki Sony, setelah Apple. Dengan adanya pembatasan itu, Sony pernah memprediksi penurunan keuntungan sebesar 45% hingga akhir Maret 2021. Hal ini diperparah juga dengan pandemi yang melanda dunia, di mana semua bisnis mengalami dampaknya.
Sama halnya dengan Kioxia. Kioxia merupakan spinoff dari Toshiba. Perusahaan ini sebelumnya bernama Toshiba Memory. Huawei sendiri menjadi salah satu konsumen Kioxia sebelum pemblokiran terjadi. Kabarnya, karena pemblokiran ini, Kioxia Holding membatalkan pembukaan sahamnya untuk publik.