Tanggap teknologi jadi kunci revolusi industri 4.0
Mendukung pertumbuhan industri 4.0 di Indonesia, sumber daya manusia harus ikut arus kemajuan inovasi dan teknologi.
Saat ini kita tengah memasuki era revolusi industri 4.0. Era ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Menurut Kementrian Perindustrian (Kemenperin) diperlukan tiga hal untuk mendorong pertumbuhan industri 4.0 di Indonesia. Hal pertama investasi, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM). Menariknya, banyak hal yang telah bertransformasi terutama di bidang SDM.
Direktur HR General Electric Indonesia, Rudy Afandi, dalam keterangannya saat ditemui di Jakarta (8/11) mengatakan, “Saat ini sistem manajemen SDM dalam perusahaan banyak mengalami transformasi. Yang semula hanya didominasi oleh administrasi dan personalia hingga menjadi lebih strategis seperti sekarang. Saya melihat evolusi ini erat kaitannya dengan perkembangan teknologi di era industri 4.0,” kata Rudi.
Founder dan CEO Sleekr, Suwandi Koh, juga menambahkan bahwa untuk bisa mencapai revolusi industri 4.0 tersebut sebaiknya dimulai dari hal yang kecil seperti kantor. Kita bisa melihat dari perubahan apa yang paling penting dibutuhkan oleh seorang karyawan di kantor.
Selanjutnya Direktur HR Dana, Agustina Samara, mengatakan bahwa perubahan HR saat ini juga dipengaruhi teknologi. Menurut Agustina, HR sangat perlu untuk tanggap teknologi agar bisa bekerja lebih cepat dan efisien. Misalnya rapat yang tidak mengharuskan bertatap muka lagi seperti dahulu kala, melainkan kini bisa melalui face-to-face secara online.
Hal ini juga berkesinambungan dengan perubahan HR dalam perekrutan calon pegawai perusahaan. Pasalnya kini HR menggunakan internet dan media sosial untuk mencari atau menemukan calon pegawai perusahan. Bagi Agustina, membagikan informasi lowongan kerja melalui media online atau secara online lebih efektif dan mampu memangkas waktu lebih banyak.