Tesla gelontorkan tambahan Rp53,8 triliun untuk produksi truk Semi dan baterai
Tesla dikabarkan akan menghabiskan tambahan modal Rp53,8 triliun untuk memproduksi massal truk Semi dan baterai di Nevada.
Giga Nevada yang juga dikenal sebagai Gigafactory 1 adalah pabrik kendaraan listrik dan pembuatan baterai lithium-ion yang dimiliki dan dioperasikan oleh Tesla Inc. Pabrik ini memproduksi secara massal paket baterai dan produk penyimpanan energi seperti Tesla Powerwall. Fasilitas tersebut memasok baterai listrik untuk semua kendaraan Tesla kecuali yang berasal dari Giga Shanghai.
Tesla telah melakukan pembangunan Giga Nevada semenjak tahun 2014 dengan modal sebesar USD3,5 miliar (Rp52,3 triliun). Namun, sekarang perusahaan tersebut berencana untuk menginvestasikan dana tambahan sebesar USD3,6 miliar (Rp53,8 triliun) untuk membangun dua pabrik baru di lokasi tersebut.
Dilansir dari Gizmochina (26/1), salah satu pabrik akan digunakan untuk memproduksi massal truk listrik Tesla Semi sementara unit kedua akan digunakan untuk membuat sel baterai 4680 untuk memasok lebih dari 1,5 miliar kendaraan ringan setiap tahunnya. Kompleks Nevada sudah mempekerjakan sekitar 7.000 orang, namun Tesla berencana mempekerjakan 3.000 lebih untuk menjalankan dua pabrik baru tersebut.
Purwarupa konsep Tesla Semi diumumkan pada 2017 dan produksi sesungguhnya dimulai pada 2018. Pada Desember 2022, lima tahun setelah pengumumannya, perusahaan melakukan pengiriman pertama Semi ke Pepsi. Tesla menyalahkan kurangnya kemampuan produksi baterai sebagai alasan terhentinya pasokan Semi.
Tesla Semi adalah truk listrik futuristik yang dapat membawa 36,7 ton termasuk kargo. Truk beroda 18 ini memiliki jangkauan hingga 800 km dan melaju dari 0 hingga 100 km/jam hanya dalam 20 detik. Truk tersebut mengkonsumsi energi kurang dari 2 kWh per 1,6 km dan dapat diisi hingga 70% hanya dalam 30 menit. Ini juga dilengkapi dengan sistem Autopilot yang disempurnakan, kemampuan semi-otonom, dan kontrol keamanan aktif.