Uber gandeng taksi lokal Jepang pakai aplikasi
Uber akan menghubungkan penumpang ke penyedia taksi konvensional di jepang menggunakan aplikasi miliknya
Setelah melepas bisnis operasinya di Asia Tenggara, Uber berencana memperluas ekspansinya di Jepang. Perusahaan besutan Travis Kalanick itu akan menghubungkan penumpang ke penyedia taksi lain menggunakan aplikasi. Ini merupakan strategi lain dari Uber untuk memperluas bisnisnya dimana perusahaan telah diblokir untuk menyediakan armada sendiri.
Dalam beberapa bulan mendatang, Uber berencana untuk menyediakan aplikasi ride-hailing kepada penduduk dan pengunjung di Awaji, yaitu sebuah pulau di dekat Osaka dengan populasi sekitar 150.000. Layanan ini nantinya akan dioperasikan oleh lebih dari 20 perusahaan taksi lokal di wilayah tersebut. Dilansir Business Insider, program ini akan berlangsung hingga Maret 2019.
"Saat ini kami sedang berkonsentrasi pada kemitraan dengan perusahaan taksi di negara ini... Kami ingin memperluas ini secara nasional," kata juru bicara Uber Jepang, Kay Hattori.
Uber memang tak bisa membawa layanan ride-sharing miliknya di negeri sakura tersebut. Pasalnya, peraturan lokal melarang pengemudi yang tidak profesional untuk membawa penumpang. Meski begitu, Uber masih bisa menjalankan layanan UberEats yang mengoperasikan layanan pengiriman di kota Jepang, termasuk Tokyo dan Osaka.
Aplikasi mobile Uber juga bisa digunakan di Tokyo untuk menghubungkan pengguna dengan layanan transportasi mobil. Awal tahun ini, CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan kepada investor bahwa perusahaannya harus mengubah model bisnisnya di Jepang. Dia juga menambahkan bahwa Uber akan fokus pada kemitraan dengan perusahaan taksi.