USB-C pada iPhone 15 tidak kompatibel dengan perangkat Android
Ada laporan yang menyatakan bahwa iPhone 15 mendatang akan menggunakan port USB-C, tetapi kompatibilitas dengan Android tetap tidak jelas.
iPhone 15 Pro dikabarkan akan menggunakan USB-C, menandai perubahan signifikan bagi Apple karena menjadi mirip ponsel Android. Meskipun ini mungkin menjadi kabar baik bagi pengguna yang telah lama menuntut standar pengisian daya universal, itu belum tentu berarti bahwa iPhone 15 akan kompatibel dengan perangkat Android.
Dilansir dari Gizmochina (18/2), keputusan Apple untuk beralih ke antarmuka USB-C mungkin didorong oleh tekanan dari Uni Eropa. Dewan Eropa telah mengamanatkan bahwa semua perangkat elektronik yang dijual di UE harus menggunakan antarmuka pengisian daya Type-C mulai tahun 2024. Jika Apple tidak mematuhinya, Apple mungkin tidak dapat menjual iPhone baru di pasar Eropa.
Perpindahan ke USB-C ini merupakan penyimpangan dari penggunaan port Lightning milik Apple yang sudah berlangsung lama, yang telah menjadi titik pertikaian bagi pengguna yang harus membawa banyak kabel atau adaptor untuk perangkat mereka. USB-C adalah standar populer untuk pengisian daya dan transfer data, dan digunakan oleh sebagian besar perangkat Android.
Meski pindah ke USB-C adalah langkah ke arah yang benar untuk Apple, masih ada kekhawatiran bahwa iPhone baru mungkin tidak kompatibel dengan perangkat Android. Ini mungkin karena keinginan Apple untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan datanya, yang telah menjadi nilai jual utama bagi perusahaan. Jika iPhone 15 menggunakan antarmuka USB-C yang tidak kompatibel dengan Android, hal ini dapat menciptakan penghalang data bagi pengguna yang beralih antar perangkat.
Dari sudut pandang pengguna, kurangnya kompatibilitas universal juga dapat menjadi perhatian dalam hal dampak lingkungan. Dengan menjamurnya perangkat elektronik, ada kebutuhan yang meningkat untuk mengurangi limbah elektronik dengan menggunakan standar pengisian daya yang lebih berkelanjutan. Penggunaan port pengisian daya eksklusif telah dikritik karena berkontribusi pada limbah elektronik dan mempersulit daur ulang perangkat.