YouTube berunding dengan label musik untuk musik buatan AI
Pembicaraan tersebut melibatkan negosiasi lisensi dengan Universal, Sony, dan Warner, kesepakatan ini memungkinkan YouTube untuk menggunakan karya para artis untuk pelatihan AI
YouTube, platform berbagi video terbesar di dunia, dilaporkan sedang melakukan pembicaraan dengan sejumlah label musik besar untuk mendapatkan izin menggunakan lagu-lagu mereka dalam pembuatan musik buatan kecerdasan buatan (AI). Langkah ini merupakan bagian dari strategi YouTube untuk bersaing di ranah musik AI, yang juga diikuti oleh perusahaan seperti OpenAI dan Meta.
Dilansir dari Phone Arena (28/6), pembicaraan tersebut melibatkan negosiasi lisensi dengan Universal, Sony, dan Warner. Kesepakatan ini memungkinkan YouTube untuk menggunakan karya para artis untuk pelatihan AI dengan imbalan pembayaran satu kali. Keputusan ini menarik perhatian publik, terutama karena terjadi hanya beberapa hari setelah label-label tersebut menggugat generator musik AI, Udio dan Suno, atas dugaan pelanggaran hak cipta.
YouTube telah lebih dulu bereksperimen dengan musik buatan AI melalui alat bernama "Dream Track" untuk Shorts. Alat ini memungkinkan sejumlah kreator terpilih untuk membuat versi unik dari lagu-lagu yang ada dalam gaya berbagai artis, dengan persetujuan mereka. Kini, YouTube ingin memperluas daftar artis dan lagu yang bisa digunakan untuk pembuatan musik AI, meskipun bukan hanya untuk Dream Tracks.
Langkah ini sejalan dengan strategi AI Google yang lebih luas. Google sebelumnya telah mengumumkan Music AI Incubator bekerja sama dengan Universal Music Group, serta menerbitkan prinsip-prinsip musik AI YouTube yang menjanjikan akan "menggunakannya secara bertanggung jawab bersama mitra musik kami."
Meski demikian, peningkatan musik buatan AI menimbulkan kekhawatiran di kalangan musisi. Banyak artis khawatir bahwa AI dapat mengancam kreativitas manusia dan mengurangi kompensasi yang adil. Sebuah surat terbuka yang ditandatangani oleh lebih dari 200 artis, termasuk Billie Eilish dan Stevie Wonder, mengecam penggunaan AI dalam musik, khususnya saat melibatkan pelatihan model AI dengan musik tanpa izin artis.