YouTube ajak pengguna memanfaatkan AI untuk membuat Shorts
YouTube baru-baru ini mengumumkan peluncuran alat video AI generatif baru yang dinamakan Veo. Alat ini dirancang untuk membantu para kreator membuat klip video pendek.
YouTube baru-baru ini mengumumkan peluncuran alat video AI generatif baru yang dinamakan Veo. Alat ini dirancang untuk membantu para kreator membuat klip video pendek berdurasi enam detik hanya dengan menggunakan prompt teks.
Dilansir dari Cnet (20/9), Veo merupakan pembaruan dari fitur Dream Screen yang diluncurkan tahun lalu. Dengan Veo, kreator dapat menghasilkan video dan gambar yang kemudian dapat diintegrasikan ke dalam YouTube Shorts. Alat ini menggunakan teknologi AI dari Google DeepMind untuk menciptakan konten yang menarik dan inovatif.
Salah satu fitur utama Veo adalah kemampuannya untuk membuat latar belakang video AI yang dapat ditambahkan ke video Shorts. Selain itu, kreator juga dapat menggunakan prompt teks untuk menghasilkan klip video mandiri berdurasi enam detik. Fitur-fitur ini diharapkan akan tersedia pada akhir tahun 2024.
Beberapa kreator YouTube terkenal menunjukkan hasil karya mereka menggunakan Veo. Adrian Bliss, yang dikenal dengan sketsa-sketsa lucunya, menunjukkan video di mana ia harus menyelamatkan seorang putri di sebuah kastil. Dengan bantuan AI, ia berhasil membuat latar belakang jalan bata dan kastil yang realistis. Selain itu, musisi d4vd juga menggunakan Veo untuk membuat video musik yang terinspirasi oleh film Disney “Up” dengan estetika stop motion.
Namun, peluncuran Veo juga menimbulkan beberapa kekhawatiran. Beberapa kreator merasa tidak nyaman dengan penggunaan AI dalam pembuatan konten, terutama terkait dengan hak kepemilikan konten yang dihasilkan oleh AI. CEO YouTube, Neal Mohan, menyatakan bahwa monetisasi untuk kreator akan tetap sama, tetapi tidak memberikan jawaban pasti mengenai siapa yang memiliki hak atas konten yang dihasilkan oleh AI.