ZTE terancam berhenti beroperasi
Perusahaan teknologi serta produsen smartphone ZTE dilaporkan bakal berhenti beroperasi akibat terkena embargo dari AS
Embargo dari Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) yang melarang ZTE bermitra dengan perusahaan AS telah menjadi pukulan keras. Menurut laporan terbaru, ZTE telah mencatatkan sebuah pesan yang diajukan ke Bursa Saham Hong Kong.
Perusahaan telekomunikasi asal China itu mengatakan "Sebagai akibat dari 'Denial Order', kegiatan operasi utama perusahaan telah berhenti. Saat ini perusahaan mempertahankan kas yang cukup dan secara ketat mematuhi kewajiban komersialnya untuk tunduk pada hukum dan aturan".
Kondisi ini bermula ketika ZTE diketahui menjual produk dan jasanya ke negara-negara yang dilarang oleh AS seperti Iran dan Korea Utara. Praktik tersebut lantas menjerat ZTE dengan sanksi.
Hukuman yang diterapkan Departemen Perdagangan AS termasuk menahan cek bonus dan mengeluarkan surat teguran kepada pihak yang terlibat. Tak hanya itu, ZTE harus menerima pelarangan ekspor selama tujuh tahun kedepan akibat kebohongannya kepada regulator AS. Larangan eskpor tersebut mulai berlaku sejak bulan lalu dan akan berlaku hingga Maret 2025.
Alih-alih mencoba untuk membatalkan larangannya, ZTE harus menutup situsnya serta menarik diri dari ritel online seperti Taobao yang dimiliki Alibaba Group. Ketika situs ZTE dicoba untuk dikunjungi, situs tersebut tampak menujukkan keterangan bahwa halaman tengah diperbarui.