Banyak feminis muda terinspirasi Emma Watson
Anggun, cantik dan berlatar seorang artis membuat Emma menjadi salah satu sosok feminis idola.
Semakin banyak remaja putri yang mengikuti gerakan feminisme. Dalam studi National Citizen Service (NCS), sekitar 29 persen remaja putri mengambil bagian dalam gerakan feminisme. Jumlah ini bertambah ketika popularitas Emma Watson sebagai feminis muda mulai terlihat. Natasha Kizzie dari NCS memuji popularitas label feminis pada aktris Emma Watson, yang telah konsisten menggunakan suaranya untuk memperjuangkan kesetaraan gender.
source image : Time Magazine
“Maraknya feminisme di internet dan keterlibatan kaum muda yang semakin kental di kancah politik untuk membawa isu-isu feminisme ke dalam agenda media merupakan bagian dari ‘’Emma Watson Effect’,” ujar Kizzie.
Selanjutnya, Kizzie menambahkan, “Emma telah mengilhami kaum muda untuk tidak membatasi harapan dan pencapaian mereka karena batasan gender mereka sendiri. Saya merasa terharu dengan temuan ini, dan saya berharap pemberdayaan remaja terus berlanjut."
Dikutip dalam laman Refinery29 (28/08/2017), Emma Watson menggunakan kekuatan dan ketenaran yang diperolehnya dari Serial Harry Potter, untuk membicarakan isu-isu penting, seperti feminisme.
Menurut Kizzie, dalam studi NCS, 40 persen remaja putri LGBT cenderung memilih label feminis dibanding dengan remaja putri heteroseksual. Hanya 13 persen remaja putri heteroseksual yang memilih untuk disebut feminis.
Sementara itu, hanya 5 persen dari remaja laki-laki yang ingin disebut feminis. Mereka masih lebih suka disebut gamer (39%), intelektual (25%), anak tekno (12%), dan dilabeli sebagai atlet (13%).