sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
Minggu, 23 Sep 2018 19:30 WIB

Brata, serial original Indonesia yang menghabiskan pulsa saya

Jangan skeptis dengan serial buatan Indonesia. Cobalah untuk menontonnya dan kalau ketagihan, jangan salahkan saya.

Brata, serial original Indonesia yang menghabiskan pulsa saya
source : Twitter

Brata (Oka Antara) namanya. Perawakannya sedang, rambutnya pendek disisir ke belakang. Mata elangnya selalu menatap tajam, menyiratkan ia punya karakter serius. 

Brata adalah polisi detektif yang tidak segan-segan meneteskan sambal ke mata seseorang demi menggali informasi. Di ruang intrograsi, ia akan memberi rokok ke residivis saat sedang ingin bicara baik-baik. Kalau residivis menjawab kurang ajar, rokok disulutnya ke lidah tanpa ampun.

Kasus pertama yang ia tangani adalah sebuah penculikan. Dalam tempo 20 menit tayangan film, Brata usai memecahkan kasus. Diakhiri tembakan yang menewaskan gembong penculik.

Ituliah secuplik satu kasus yang Brata tangani dalam serial kriminal baru besutan HOOQ dan Telkomsel. Eit tunggu dulu, setelah menyelesaikan kasus penculikan dalam episode perdananya, Brata kembali menghadapi kasus sulit. Kali ini pembunuhan misterius.

Ada seonggok mayat yang ditemukan dalam keadaan terpotong-potong. Brata pun langsung menghampiri TKP. Kasus belum usai, serial Brata di episode perdana menyisakan penasaran. 

Saya pun mencoba mencari tahu kelanjutan cerita Brata yang belum tuntas di episode pertama. Di bawah judul episode pertama, ada judul episode kedua.

Ah! ternyata untuk menonton episode selanjutnya, saya harus berlangganan. Kepalang tanggung, saya coba dulu sistem langganan sehari, toh tak sampai lima ribu perak

Kalau kisahnya tidak menarik lagi, saya tidak bakal rugi-rugi banget toh? Selesai bayar episode kedua Brata yang berjudul Garbage, ternyata episode-episode ini bikin tambah nagih. 

Pembunuhan misterius kali ini tidak segampang pemecahan kasus penculikan di episode pertama. Bahkan hasil forensik menunjukkan, potongan-potongan tubuh itu bukan dari satu korban. Bisa jadi ada korban lainnya.

Minggu berikutnya, saya menunggu kelanjutan kisah Brata. Masih dengan mindset tidak mau rugi. Saya putar kembali Brata dengan sistem langganan bayar pulsa tiga ribuan. Begitu seterusnya tiap kali episode ini muncul di akhir pekan.

Konten asli Indonesia

Suatu kali saya pergi ke bioskop. Waktu itu untuk menonton Wiro Sableng 212. Susah mencari  teman nonton film keluaran Indonesia. Terpaksa saya menonton sendiri. Di dalam bioskop, hanya sepertiga baris bangku yang menonton. Kira-kira begitulah gambaran film box office Indonesia itu yang meraup 1,5 juta penonton. Ironis bukan?

Bukan karena kualitas film kita jelek. Tapi berkaca pada diri sendiri, saya sendiri tidak mau rugi. Di episode pertama Brata, saya menikmati tayangan menghibur berkualitas dengan gratis. Di episode-episode berikutnya, setiap pekan saya mencicil pulsa dengan harapan, minggu depan kisahnya lebih baik dari minggu sebelum-sebelumnya.

Saya curiga, penonton kita masih skeptis dengan produk lokal. Hal ini mengakibatkan kita enggan mengeluarkan biaya untuk produk dalam negeri.

Tapi setelah ada jaminan kualitas. Akhirnya saya tidak ragu. Mungkin hal yang sama juga dialami penonton lain.

Dilansir dari katadata (13/9), pertumbuhan penonton layanan seperti HOOQ, VIU, Netflix, dan Iflix akan tumbuh 19% dalam lima tahun ke depan. Data ini disampaikan Managing Director Ideosource, Andi Boediman. Andi adalah komisioner Bhinneka.com, yang kini menggelontorkan investasi di startup dan industri film.

Pada Daftar Negatif Investasi 2016, industri perfilman Indonesia juga sudah keluar dari daftar merah tersebut. Salah satu dampak meningkatkanya investasi pada film adalah, munculnya banyak web series.

Film serial ini muncul memanfaatkan platform digital seperti YouTube maupun Over The Top seperti HOOQ, VIU, Iflix, maupun MAXstream. Telkomsel pun turut menggelontorkan dana membiayai drama kriminal Brata ini. Oleh karena itu Brata menjadi tayangan original pertama di HOOQ dan MAXstream.

Ah, rasa-rasanya bangga juga akhir-akhir ini pembuat film maker Indonesia sudah bisa membuat karya keren lagi. Mungkin sudah saatnya saya tidak perlu pikir-pikir lagi untuk berlangganan bulanan. Ribet juga kalau tiap kali nonton harus potong pulsa.

Share
×
tekid
back to top