Review film Story of Kale: Mengenal hubungan toxic Dinda dan Kale
Film ini bercerita tentang Dinda yang terlibat dalam hubungan toxic selama lima tahun bersama pacarnya. Puncaknya saat Dinda sedang bekerja sebagai manajer suatu band.
Film Indonesia garapan Angga Dwimas Sasongko, kembali meramaikan layar kaca dengan judul Story of Kale: When Someone in Love. Story of Kale merupakan sebuah cerita mengenai Kale, yang ada di film populer Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Meski belum ada bioskop yang buka, film Story of Kale bisa ditonton di bioskop online dengan membayar Rp10.000 saja.
Masih dengan pemeran yang sama di Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, Ardhito Pramono kembali memerankan sosok Kale di Story of Kale bersama Aurelie Moeremans sebagai Dinda. Film Story of Kale ini banyak diminati penonton khususnya anak-anak muda, karena ceritanya yang relevan dengan kehidupan mereka yang tak jauh dari kisah percintaan.
Film ini bercerita tentang Dinda yang terlibat dalam hubungan toxic selama lima tahun bersama pacarnya. Puncaknya saat Dinda sedang bekerja sebagai manajer suatu band dan ia bertengkar dengan pacarnya sampai membuat keributan di lokasi kerja. Saat Dinda hampir dipukul oleh pacarnya, datanglah sosok Kale yang membela Dinda. Dari peristiwa itu, Dinda dan Kale mulai dekat, bahkan Kale membantu Dinda untuk bisa lepas dari pacarnya yang toxic.
Karena insiden tersebut, kedekatan mereka berubah menjadi hubungan yang romantis. Namun, ternyata Kale tidak jauh berbeda dengan mantan pacar Dinda yang toxic. Kale bahkan menyuruh Dinda untuk berhenti dari pekerjaan yang ia sukai untuk bisa membuat band bersama Kale.
Hubungan Dinda dan Kale hanya bertahan selama 1,5 tahun, karena Dinda tidak tahan dengan hubungannya bersama Kale dan merasa terkekang dengan Kale. Awalnya Kale menolak untuk berpisah, sampai akhirnya Dinda menjelaskan alasannya meninggalkan Kale yang membuat Kale sangat terkejut.
Meskipun Kale berusaha untuk mencintai Dinda dengan caranya sendiri, tetapi menurut Dinda cara Kale mencintai Dinda keliru. Dinda merasa tidak pernah punya pilihan dan selalu Kale yang memutuskan sebuah tindakan tanpa mendengarkannya. Hal inilah yang membuat Dinda tidak tahan dan ingin meninggalkan Kale.
Menurut saya film Story of Kale: When Someone in Love ini benar-benar relevan dengan kisah banyak anak muda sekarang yang terjebak dalam hubungan toxic dan tidak bisa melepaskannya. Karena saya juga sebelumnya menonton NKCTHI, saya tahu alasan Kale di peran sebelumnya.
Alur dari film ini maju mundur. Selain itu, menurut saya dalam film ini menampilkan adegan berani yang tidak begitu banyak ditampilkan di film Indonesia. Pesan yang disampaikan di film ini juga cukup bermakna, karena terkadang orang tidak menyadari sebenarnya ia sedang ada di dalam hubungan yang toxic. Dari film ini juga bisa menyadarkan bagaimana sebenarnya hubungan yang toxic, seperti apa dan bagaimana cara menghindarinya.
Meskipun Ardhito baru beberapa kali bermain film, tapi aktingnya bersama Aurelie terbilang apik. Dia mampu mendalami peran dan bisa membawa sosok Kale seperti nyata.