Film Terminator butuh sentuhan segar
Film waralaba Terminator berniat memulai film baru dengan awal yang lebih segar setelah selama ini menampilkan John dan Sarah Connnor.
Setelah kegagalan film bioskop Terminator: Dark Fate, waralaba tersebut berniat memulai film baru dengan awal yang lebih segar. Sejak sekuel Terminator 3 : Rise of the Machines yang dirilis tahun 2003, Terminator tampaknya tidak dapat beristirahat dan terus mengeluarkan film waralabanya untuk memuaskan penggemar.
Terminator Salvation contohnya. Film ini dibuat untuk memberikan masa depan film perang yang telah lama diminta penggemar, dengan Christian Bale sebagai pemeran utama. Namun sayangnya, film ini memberikan kekecewaan besar. Lalu peningkatan terjadi di Terminator Genisys, tetapi masih tetap membuat sebagian penonton tidak puas.
Penayangan Terminator: Dark Fate pada 2019 merupakan yang teraneh sepanjang film waralaba Terminator. Film tersebut mendapatkan ulasan paling baik di antara film Terminator lainnya, namun tidak memberikan untung pada Paramount Pictures, 20th Century Fox, dan produser Skydance Media. Pasalnya, Terminator: Dark Fate merugi lebih dari USD100 juta pada penayangannya, meskipun pemasaran besar-besaran sudah dilakukan dengan membawa kembali pemeran orisinalnya Linda Hamilton dan Arnold Schwarzenegger.
Mengingat kegagalan pada sekuel-sekuel film Terminator, mungkin kali ini keluarga Connor harus keluar dari layar. Pemeran Terminator harus diganti dengan bintang-bintang baru dengan alur kisah yang baru pula. Selama ini, John dan Sarah Conor telah menjadi tokoh utama dalam film dengan selalu menampilkan Schwarzenegger. Namun, ini sudah tidak berhasil lagi merebut hati penonton.
Dilansir dari ScreenRant (15/4), ini saatnya memulai cerita yang baru. Cerita baru bukan berarti menghilangkan seluruh koneksi pada film sebelumnya. Film boleh saja terhubung dengan Terminator sebelumnya, namun seharusnya tidak menjadi fokus utama. Kini saatnya memulai masa depan Terminator yang baru bagi Paramount Pictures.