sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id wd
Rabu, 28 Feb 2018 14:58 WIB

Ketika foto makanan jadi mata uang sosial saat ini

Tren foto makanan dahulu sebelum makan jadi social currency saat ini sehingga food blogger berkembang sebagai profesi

Ketika foto makanan jadi mata uang sosial saat ini
Source: Pexels

Saat ini, kita sering melihat sebagian orang menjepret makananannya lebih dahulu sebelum mulai menyantapnya. Kemudian sebelum ataupun sesudah itu, mereka biasanya membagikan foto makanan tersebut ke media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Snapchat. Bahkan, tampaknya hal ini telah menjadi gaya hidup untuk sebagian orang. Namun, bagaimana gaya hidup ini bermula?

Menurut laporan pada tahun 2016 lalu, Waitrose, jaringan supermarket terbesar di Inggris, foto makanan saat ini sudah menjadi social currency atau mata uang sosial. Hal ini saking banyaknya orang yang berbagi dan mendiskusikan makanan secara online. Terlebih lagi, kita tidak lepas dari beragam tagar seperti #foodporn atau #instafood di platform media sosial. Seperti yang kami lansir dari The Guardian, setidaknya satu dari lima orang Inggris berbagi foto makanan secara online atau dengan teman-temannya selama beberapa bulan terakhir.

Laporan Waitrose juga menunjukkan, usia 18 hingga 24 tahun lima kali lebih sering mengunggah foto makanan mereka secara online daripada kelompok masyarakta usia di atas 55 tahun. Laporan Waitrose juga menyatakan hampir separuh pembuat makanan akan lebih memperhatikan hidangan yang menarik agar bisa diambil gambarnya. Hal ini memicu kekhawatiran bagi para koki dan akibatnya hampir 40 persen mengaku khawatir terhadap tampilan makanan mereka selama kurun lima 5 tahun terakhir ini.

Selain itu, lebih dari 130 ribu gambar makanan telah dibagikan di Instagram setiap harinya di Inggris. Menariknya, survei ini menemukan hampir setengah dari konsumen makanan ingin selalu mengunggah foto hidangan yang akan disantapnya. Bahkan makanan menjadi social currency yang paling populer dibandingkan dengan komoditas lain seperti, pakaian, mobil, dan musik. Dengan berkembangnya gaya hidup seperti ini, tentu saja ikut memengaruhi munculnya food blogger, influencer yang memfokuskan diri dalam mengolah konten mengani makanan.

Bagaimana di Indonesia?

Hasil penelusuran tentang hashtag #foodblogger di Instagram menunjukkan angka fantastis, kurang lebih 16.746.035 kiriman. Hal ini berarti keberadaan food blogger sangat populer saat ini, terutama di dalam platform Instagram. Tentunya, hal ini juga berdampak pada food blogger yang bukan hanya dijadikan sebagai hobi semata, namun juga bisa menjadi sebuah profesi baru bagi anak muda.  

 

Seperti food blogger asal Indonesia @foodirectory yang sudah memiliki lebih dari 50 ribu pengikut di akun Instagramnya. Sementara itu, @makansampaikenyang juga sudah memiliki followers lebih dari 62 ribu di akun Instagramnya. Hampir seluruh unggahan di akun mereka berdua menampilkan foto atau video makanan dan minuman yang mampu membuat orang lain untuk tergugah ingin mencobanya.
 

Tidak hanya di Instagaram, platform media sosial lain seperti YouTube pun menjadi media bagi para food blooger ini untuk berekspresi. Tengok saja akun dua sejoli muda Ken & Grat yang berhasil meraup pengikut kurang lebih 1.3 juta di kanal YouTube mereka. Konten yang mereka sajikan pun menarik. Seringkali mereka membandingkan rasa makanan penjaja kaki lima atau kelas warung dengan rasa makanan di restaurant di seputar Jabodetabek. Ini menimbulkan rasa penasaran tentunya bagi penonton mereka, karena harga makanan tersebut jauh berbeda, namun bisa jadi bercita rasa serupa.

Nampaknya, makanan dan media sosial berbasis visual dan video menjadi ruang yang cocok bagi anak muda berkreasi. Dari sanalah makanan, pecinta makanan, dan influencer seperti food blogger menemukan formula yang tepat untuk menjadi viral. Apalagi, menurut data, anak mudalah yang menjadi konsumen utama konten-konten ini. Hemmm,,, memang pantas kalau konten foto dan video makanan disebut mata uang sosial yah?
Share
×
tekid
back to top