M:I-Fallout bikin saya deg-degan

M:I-Fallout banyak memiliki adegan tidak terduga sehingga menyebabkan beberapa kali kejutan bagi saya

Setelah tayang pada tahun 2015 lalu lewat film Rouge Nation, kini film Mission: Impossible (MI) kembali hadir dengan Fallout. Film action ini disutradari oleh Christopher McQuarrie (yang juga menyutradarai film Mission: Impossible – Rougue Nation). Ada beberapa produser dalam film ini, di antaranya adalah Tom Cruise sendiri dan J. J. Abrams yang sempat menjadi sutradara film Star Wars: The Force Awakens.

Pada film ini, beberapa peran kembali tampil dari film terdahulunya seperti (tentu saja) Tom Cruise sebagai Ethan Hunt, Ving Rhames sebagai Luther Stickell, Simon Pegg sebagai Benji Dunn, Rebecca Ferguson sebagai Ilsa Faust, Sean Harris sebagai Solomon Lane, Michelle Monaghan sebagai Julia Meade-Hunt, dan aktor sekaliber Alec Baldwin sebagai Alan Hunley.

Seperti biasa, sang pemeran utama, Tom Cruise dikabarkan melakukan seluruh aksi di film yang berdurasi 147 menit tersebut. Memang, salah satu ciri khas aktor Tom Cruise adalah melakukan laga berbahaya tanpa bantuan pemeran pengganti.

Melihat ke belakang, pada MI Ghost Protocol, Tom Cruise melakukan aksi berbahaya dengan bergelantungan di gedung Burj Khalifa yang memiliki ketinggian 828 meter. Berlanjut ke MI Rougue nation, Tom Cruise melakukan adegan ekstrim dengan berdiri di dekat pintu pesawat yang sedang lepas landas. Dan pada M:I-Fallout, aktor tersebut melakukan aksi bergelantungan di tebing yang tinggi. Meski hal tersebut dilakukan dengan sangat aman, pada film M:I-Fallout terjadi insiden dimana Tom Cruise mengalami cedera patah kaki.

Film M:I-Fallout menurut saya

Saya mulai menonton film MI di bioskop semenjak MI 3 yang diputar tahun 2006. Semenjak itu, saya rutin menonton film tersebut hingga saat ini. Sebagai catatan, saya bukanlah salah satu penggemar film tersebut.

Sejujurnya, saya lebih menyukai film M:I-Fallout dibandingkan dengan MI Rogue Nation, meski kedua film ini saling berhubungan. Meski demikian, bagi Anda yang belum sempat menonton MI Rougue Nation, jangan khawatir. Dapat saya pastikan Anda akan tetap dapat mengukuti alur cerita M:I-Fallout.

Salah satu alasan saya lebih menyukai M:I-Fallout dibandingkan dengan film sebelumnya adalah jalan ceritanya, yaitu pada film M:I-Fallout banyak adegan tidak terduga sehingga menyebabkan beberapa kali kejutan. Selain itu, saya merasa saturasi action lebih berbobot di M:I-Fallout. Misalnya, adegan ketika Tom Cruise berjuang melawan musuh di tebing yang tinggi.

Durasi 147 menit adalah bukan waktu yang sebentar untuk sebuah film. Namun berkat kemasan yang dibuat oleh sang sutradara, saya merasa film tersebut tidak terlalu membosankan lantaran ditaburi pula dengan sentuhan komedi segar. Meski memiliki aliran action, awalnya film M:I-Fallout menampilkan drama antara Ethan hunt dan Julia. Karena saya tidak terlalu suka drama, awalnya saya skeptis dengan film tersebut. Untungnya, selingan drama hanya sebentar. Sebagai informasi, lebih banyak taburan komedi dibandingkan dengan selingan drama.

Sepertinya, hampir seluruh film yamg diperankan Tom Cruise memiliki kemasan komedi misalnya Jack Reacher (2012) dan Jack Reacher: Never Go Back (2016).

Meski demikian, ada beberapa hal yang saya kurang suka mengenai M:I-Fallout, yaitu mengenai plutonium. Dalam film ini, plutonium menjadi rebutan untuk menjadi bahan bakar bom nuklir. Beberapa pemeran memegang unsur kimia radio aktif tersebut tanpa menggunakan bantuan alat apapun. Oke, katakanlah plutonium tersebut sudah terlindungi oleh material lain di bagian luarnya. Namun jika sudah dilindungi, mengapa radiasi plutonium di film tersebut masih terdeteksi oleh alat? Ya, namanya juga film. Namun seharusnya seseorang akan terkena kanker (atau bahkan kematian) jika terkena radiasi plutonium.