Review drakor Start-Up, komedi tapi sedih
Seperti namanya, Start-Up mengisahkan tentang perjuangan para pemuda dalam mendirikan perusahaan rintisan atau disebut startup.
Drama Korea yang telah dinantikan yaitu Start-Up sudah tayang di Netflix pada 17 Oktober kemarin. Drama yang diperankan oleh aktor dan aktris populer Bae Suzy dan Nam Joo Hyuk ini telah mendapatkan rating tinggi sejak penayangan episode pertamanya.
Start-Up bisa menjadi pesaing drama Korea The Tale of a Gumiho yang juga memiliki rating tinggi. Tetapi kedua drama ini memiliki latar belakang cerita yang berbeda dan tema yang berbeda pula. Mengapa drama ini banyak dinantikan dan dapat rating tinggi? Berikut ulasannya.
Seperti namanya, Start-Up mengisahkan tentang perjuangan para pemuda dalam mendirikan perusahaan rintisan atau disebut startup. Tentunya tidak akan mudah bagi mereka untuk bertahan tanpa adanya investor dan dukungan lainnya.
Cerita ini dialami oleh seorang remaja yatim piatu bernama Han Ji Pyo (Kim Seon Ho) yang mulai berinvestasi di usia remaja dengan modal yang sedikit. Tanpa orang tua, keluarga, rumah dan uang yang sedikit, Han Ji Pyo bertemu seorang nenek baik hati yang memberikan dia tempat tinggal dan makan.
Sedangkan nenek tersebut sebenarnya bukanlah orang yang kaya. Ia memiliki anak laki-laki yang sedang menghadapi perceraian dan juga sedang merintis bisnis. Nenek tersebut memiliki dua cucu yang bernama Seo Dal Mi (Bae Suzy) dan Seo In Jae (Kang Han Na), tetapi Dal Mi dan In Jae harus berpisah karena orang tuanya bercerai. Dal Mi memilih tinggal bersama ayahnya dan hidup dengan sederhana, sedangkan In Jae memilih ikut bersama ibunya dan mendapatkan ayah tiri yang kaya raya.
Kehidupan Dal Mi dan In Jae yang awalnya sangat dekat berubah sejak orang tua mereka berpisah. Bahkan Dal Mi dan In Jae sudah jarang sekali bertemu. Di saat ayah Dal Mi menemukan harapan untuk bisnisnya, ia mengalami kecelakaan dan meninggal. Setelah ayah Dal Mi meninggal, Dal Mi tinggal bersama neneknya dan hidup sederhana sampai usia sekitar 20 tahun.
Saat Dal Mi remaja, ia sering bertukar surat dengan Han Ji Pyo yang mengaku sebagai Nam Do San. Dal Mi mulai jatuh cinta dengan Nam Do San tanpa bertemu atau mengetahui sebelumnya bahwa selama ini dia bertukar surat dengan Han Ji Pyo bukan Nam Do San.
Suatu ketika Han Ji Pyo harus pindah ke kota lain untuk berkuliah dan berpisah dengan nenek itu. Setelah berpisah, Han Ji Pyo tidak pernah bertemu dengan nenek tersebut ataupun Dal Mi sampai 15 tahun. Bahkan Dal Mi masih mencari sosok Nam Do San yang selalu bertukar surat dulu.
Setelah mereka tumbuh dewasa, kisah cinta mereka dimulai serta perjuangan Dal Mi dan Nam Do San memulai bisnis baru. Dari latar belakang masing-masing yang berbeda antara Dal Mi, Do San, dan Ji Pyo, mereka dipertemukan untuk meraih impian masing-masing.
Awalnya saya kira drama ini hanya bergenre romantis yang melow. Episode pertama yang menceritakan perjalanan mereka saat masih remaja, sukses membuat saya menangis. Tidak hanya karena jalan ceritanya yang membuat saya terharu, tetapi makna dan kata-kata yang ada di episode pertama membuat saya tersentuh hingga menangis.
Sedangkan di episode kedua, drama ini berubah total dari episode pertama. Di episode ini, ada sentuhan komedi yang menurut saya lucu. Drama ini berhasil memberikan transisi yang drastis dan menurut saya ini sebuah keunikan dan kelebihan. Saya merasa cerita drama ini tidak monoton dan jadi lebih warna-warni.
Meskipun alur cerita drama ini maju mundur, saya tidak bingung sama sekali. Menurut saya, drama ini berhasil mengemas ceritanya dengan sederhana tetapi tidak membosankan.
Sayangnya, karena perubahan cerita dari episode satu ke episode dua yang drastis ini, saya jadi tidak bisa menebak siapa pemeran utama laki-laki. Ada kemungkinan karena baru episode kedua, sehingga masih banyak cerita yang belum dijelaskan dan menjadi pertanyaan.