sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id acer
Sabtu, 14 Nov 2020 17:53 WIB

Review film Emily in Paris: Sukses buat iri 

Emily dipindahkan untuk bekerja di Paris menggantikan bosnya. Dari sini lah kisah Emily in Paris dimulai.

Review film Emily in Paris: Sukses buat iri 
Source: Netflix

Netflix menghadirkan serial film Barat yang berjudul Emily in Paris pada 2 Oktober lalu. Film yang bergenre romantis dan komedi ini diperankan oleh Lily Collins sebagai Emily dan Lucas Bravo sebagai Gabriel. Film ini sukses menjadi serial favorit. Lantas yang membuat serial Emily in Paris menjadi salah satu serial favorit baru? Mari simak review Emily in Paris. 

Bagi pecinta fashion, Emily in Paris akan menginspirasimu dengan fashion Emily yang trendi dan unik. Hal ini menjadi salah satu daya tarik dari serial Emily in Paris yang disukai para pecinta fashion

Serial ini adalah sebuah kisah dari seorang gadis bernama Emily yang tinggal di Chicago. Emily adalah seorang wanita karir yang pintar dan berwawasan luas. Suatu ketika Emily dipindahkan untuk bekerja di Paris menggantikan bosnya. Dari sini lah kisah Emily in Paris dimulai.

Paris merupakan kota impian sejuta orang termasuk Emily. Dia rela untuk meninggalkan kehidupannya yang nyaman di Chicago demi bekerja di Paris. Tetapi ternyata Paris tidak selalu indah seperti yang dibayangkan Emily. 

Emily tinggal di sebuah apartemen di Paris yang tidak memiliki lift. Sejak kedatangannya di tempat tinggal baru, Emily sudah merasa banyak perbedaan antara Chicago dan Paris. Mulai dari beberapa orang yang tidak ramah sampai dengan kebudayaan di Paris yang bebas. 

Emily datang ke Paris tanpa berbekal bahasa Prancis terlebih dahulu, ini adalah salah satu kesalahan yang membuat Emily kesulitan karena tidak semua orang bisa berbahasa Inggris. Bahkan di kantor barunya, Emily mendapatkan sambutan yang kurang ramah karena ia tidak bisa bahasa Prancis.

Review film Emily in Paris

Kisah romantis Emily dimulai saat ia bertemu tetangganya bernama Gabriel yang bisa berbahasa Inggris dan sering membantu Emily saat kesulitan tinggal di Paris. Namun, ternyata Gabriel merupakan kekasih dari salah satu sahabat Emily di Paris. Di sini mulai muncul masalah percintaan Emily dengan beberapa lelaki yang salah satunya merupakan adik sahabatnya yang baru berusia 17 tahun.

Emily awalnya memiliki culture shocks saat pertama kali tinggal di Paris, baik wanita maupun laki-laki terlihat lumrah merokok di tempat publik. Tidak hanya itu, feminis di Paris masih minim dan bertentangan dengan pemikiran Emily yang lebih maju. Karena pemikiran Emily yang maju, justru membuat ia di kritik oleh teman-teman di kantornya yang menganggap pemikiran itu tidak sejalan dengan kebudayaan di Paris. 

Selama masa kerjanya di Paris, Emily berusaha keras untuk bisa mengerti budaya Paris. Dibantu oleh sahabatnya di Paris, Emily berhasil melewati masalah-masalahnya sampai akhir. Namun, akan ada masalah yang menanti Emily di season selanjutnya.

Bagi saya, film ini tidak membosankan meskipun terdapat 10 episode, karena di setiap episodenya akan ada konflik baru yang membuat jalan cerita dari Emily in Paris ini tidak monoton. 

Namun, menurut saya film ini membuat frame bahwa Paris bukan kota yang ramah. Selama menonton Emily in Paris sampai habis, ekspektasi saya terhadap Paris hancur, walaupun tidak semua orang di Paris akan sama seperti film. Sebab, film ini memperlihatkan diskriminasi dari orang-orang Paris terhadap warga negara asing. 

Review film Emily in Paris

Di sisi lain, saya suka penggambaran Emily. Meskipun banyak yang menentang idenya, tetapi Emily tetap berusaha agar idenya diterima dengan baik. Emily akan memotivasi kamu yang sedang mengalami kesulitan saat bekerja. Film ini juga tidak selalu menampilkan kisah percintaan Emily, tetapi lebih menceritakan bagaimana kehidupan Emily yang penuh dengan konflik di Paris. 

Menurut saya, yang membuat Emily in Paris menjadi salah satu film favorit adalah karena kisah Emily seperti ada di dongeng. Kehidupan Emily di Paris terlihat menyenangkan dengan lingkungan yang terlihat sangat cantik, membuat saya sendiri merasa iri dengan Emily di samping orang-orangnya yang tidak begitu ramah. 

Share
×
tekid
back to top