Teknologi AI bawa lagu terakhir The Beatles ke panggung Grammy
Lagu terakhir The Beatles, "Now and Then," yang telah direstorasi menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), kini masuk nominasi Grammy.
Lagu terakhir The Beatles, "Now and Then," yang telah direstorasi menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), kini masuk nominasi Grammy. Lagu ini, yang awalnya direkam sebagai demo oleh John Lennon pada akhir tahun 1970-an, baru-baru ini mendapatkan perhatian besar setelah direvitalisasi oleh Peter Jackson dan timnya pada tahun 2021.
Dilansir dari The Verge (11/11), proses ini melibatkan penggunaan machine learning untuk memisahkan vokal Lennon dari piano latar belakang, memungkinkan Paul McCartney dan Ringo Starr untuk menyelesaikan lagu yang lama terbuang waktu. Lagu ini kemudian diperbaiki secara menyeluruh dengan AI pada tahun 2023 dan dirilis pada November 2023.
"Now and Then" kini bersaing di Grammy Awards 2025 untuk kategori Record of the Year dan Best Rock Performance, bersama dengan beberapa artis kontemporer seperti Beyoncé, Billie Eilish, dan Taylor Swift. Nominasi ini merupakan pengakuan penting bagi The Beatles, yang telah hampir 50 tahun setelah mereka bubar.
Teknologi AI telah memainkan peran penting dalam penciptaan musik modern, dan penggunaannya dalam "Now and Then" menunjukkan bagaimana teknologi dapat menghidupkan kembali karya seni yang lama dan memberikan pengaruhnya yang berkelanjutan. Meskipun ada perdebatan tentang peran AI dalam musik, Grammy Awards memperbolehkan elemen-elemen AI dalam penciptaan musik, sehingga lagu ini layak untuk nominasi.
Penggemar The Beatles, kritikus, dan industri musik dengan penuh antusias menanti hasil akhir Grammy Awards, yang akan diadakan pada 2 Februari 2025 di Crypto.com Arena, Los Angeles. Nominasi ini juga menandakan pengakuan kembali terhadap warisan musik The Beatles yang telah mengubah dunia musik selama bertahun-tahun.